Alhamdulillah, Sebanyak 100 Warga Kurang Mampu di Sragen Terima Bantuan Rehab Rumah

Pemkab Sragen akan terus berupaya untuk membantu pengentasan RTLH agar menjadi rumah layak huni.

Sabtu, 29 Juli 2023 | 08:34 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Sragen – Sebanyak 100 warga kurang mampi di Sragen, Jawa Tengah, mendapat bantuan rehab rumah. Bantuan tersebut merupakan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2023 yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen.

Pemerintah Kabupaten Sragen mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar untuk program rehab RTLH yang rutin dilakukan setiap tahun dengan sumber biaya dari pemerintah pusat, provinsi, dan program CSR Bank Jateng.

BERITA TERKAIT:
Gubernur Jateng Percepat Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Sejak 2021, Pemprov Jateng Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK
Usai Kegiatan Gebrak, Bupati Tiwi Dorong Warga Binangun Gotong Royong Bangun 70 RTLH
Sebanyak 20 KPM di Kulon Progo Terima Bantuan Rumah Sejahtera Terpadu
Sebanyak 112 Unit RTLH di Solo Ditargetkan Dapat Bantuan Tahun Ini

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, Pemkab Sragen akan terus berupaya untuk membantu pengentasan RTLH agar menjadi rumah layak huni. Terlebih, jumlah RTLH di Kabupaten Sragen masih cukup banyak. Tercatat masih ada sekitar 30.800 unit yang menyebar di 20 kecamatan.

"Dengan 30.800 unit RTLH itu, kalau diberi bantuan stimulan perbaikan per unitnya Rp15 juta maka kebutuhan dananya bisa mencapai Rp462 miliar. Kalau kami tidak melakukan manajemen yang baik, mustahil puluhan ribu RTLH itu bisa tuntas. Oleh karena saya minta warga yang mendapat bantuan RTLH itu bisa bersyukur, " terang Bupati.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa 30.800 RTLH di Sragen itu belum bisa tuntas semua karena terbatasnya anggaran. Sehingga penanganan RTLH difokuskan pada warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem atau data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE). Yang jumlahnya sekitar 1.500 unit RTLH.

Bupati Yuni meminta seluruh pihak yang terlibat dalam RTLH untuk mengawasi bantuan tersebut agar sampai pada warga yang benar-benar membutuhkan.

Orang nomor satu di Pemkab Sragen itu menyadari bantuan stimulan Rp15 juta tidak cukup untuk merehab RTLH menjadi layak huni. Sehingga dibutuhkan gotong-royong warga yang bersangkutan dan pemerintah desa.

"Pak Camat, Pak Lurah, tolong ini benar-benar dikawal jangan sampai salah sasaran. Pemkab Sragen akan terus memberikan bantuan untuk warga yang kurang mampu," ujarnya.

Bupati Yuni berterima kasih kepada salah satu CSR Bank Jateng yang sudah bersedia menjadi salah satu upaya untuk mengentaskan puluhan ribu RTLH di Kabupaten Sragen.

Ia berencana menggandeng perusahaan modal asing (PMA) yang ada di Sragen untuk ikut berpartisipasi menuntaskan RTLH di Kabupaten Sragen.

Sementara Pimpinan Bank Jateng Cabang Sragen, Sutanti mengatakan jika Bank Jateng Sragen akan selalu berkomitmen mendukung visi, misi, dan kebijakan Pemkab Sragen.

"CSR Rp1,5 miliar untuk 100 RTLH itu sebenarnya surveinya di 2021, tetapi baru bisa terealisasi 2023 karena pandemi Covid-19. Untuk 2024 belum ada keputusan," katanya.

Sebagai informasi, sebanyak 100 warga kurang mampu itu berasal dari Kec. Gesi, di Desa Blangu (10 unit) dan Slendro (10 unit), Kec. Sukodono, Desa Jatitengah (10 unit), Kec. Mondokan, Desa Kedawung (10 unit), Desa Jambangan (10 unit), dan Desa Pare (11 unit), Kec. Kalijambe, Desa Krikilan (10 unit) dan Desa Ngebung (10 unit), Kec. Gemolong, Desa Peleman (10 unit) dan Kec. Sambungmacan, Desa Sambungmacan (9 unit).

***

tags: #rumah tidak layak huni #rtlh #kabupaten sragen

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI