Pasang Logo X Raksasa di Markas Twitter, Elon Musk Diprotes Warga San Fransisco

KUASAKATACOM, San Fransisco – Elon Musk telah mengganti nama dan logo Twitter menjadi X. Selaras dengan proyek ini, markas Twitter yang berada di San Fransisco, California, juga dipasang logo X raksasa di bagian atapnya.

Huruf X raksasa yang bersinar terang dipasang di atap gedung tersebut sejak Jumat pekan lalu. Namun, hal ini ternyata banyak menuai protes dari warga setempat. 

BERITA TERKAIT:
Tesla Alami Kemunduran, Elon Musk Hampir Menangis Akibat Dampak Politik
Para Miliarder Dunia Hadiri Pelantikan Trump, Pertanda Revolusi Digital?
Elon Musk Jadi Orang Pertama Berharta Rp 6.378 T
Ini Alasan Donald Trump Tunjuk Elon Musk sebagai Juru Pangkas Anggaran dan Regulasi Pemerintahan
Masuk Jajaran Pemerintahan Donald Trump, Ini Jabatan Elon Musk

Pasalnya, cahaya yang datang dari logo raksasa tersebut terlalu silau. Penduduk lokal juga mengeluhkan logo raksasa X yang bersinar terang dan berkelip itu mengganggu keseharian mereka.

Pengguna X (dulu Twitter) dengan akun @itsmefrenchy123 menyatakan bahwa orang lain pasti akan murka dengan logo seterang itu terlihat dari jendela kamar tidur. 

"Saya kaget dengan ketidakpedulian terhadap orang lain," kata @DollyMarlowe. 

Departemen Inspeksi Gedung Kota San Francisco menyatakan mereka tengah menyelidiki struktur logo raksasa itu. Ada dugaan struktur tersebut melanggar izin.

Namun, petugas inspeksi kota menyatakan perwakilan perusahaan milik Musk tersebut menghalangi akses petugas ke atap gedung. Salah satu staff X menyatakan logo raksasa itu hanya struktur sementara.

Sebelumnya, Elon Musk melalui Twitter sempat menyatakan dirinya akan tetap mempertahankan X di San Fransisco meskipun kota itu sedang mengalami "lingkaran kematian" di mana satu demi satu perusahaan pergi atau berniat hengkang. 

Sejumlah markas perusahaan milik Musk bahkan telah dipindahkan dari California. Ia memindahkan markas Tesla, produsen mobil listrik, ke Texas pada 2021.

Keputusan Musk mempertahankan X di San Francisco, menurut Reuters, adalah pertanda baik. San Francisco saat ini sedang berjuang menghadapi dampak pandemi, yaitu anjloknya kedatangan turis dan perusahaan-perusahaan yang tutup.

Pusat kota San Francisco adalah salah satu area yang paling terdampak oleh tech winter. PHK besar-besaran membuat jumlah penduduk merosot sehingga peritel besar banyak tutup. 

Lalu lintas juga sepi karena peralihan ke kebiasaan kerja dari rumah (WFH) pada saat citra kota makin buruk akibat berbagai peristiwa kriminal serta jalan yang makin banyak dihuni oleh gelandangan.

"San Francisco yang cantik, meski yang lain meninggalkan kamu, kami akan selalu menjadi teman," kata Musk.