Belajar dari Kasus Mahasiswa UI yang Bunuh Junior karena Terjerat Pinjol: Ajarkan Literasi Keuangan pada Anak Sejak Dini
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan mengatakan, tersangka mengaku memiliki hutang pinjol untuk menutupi kekalahannya bermain crypto.
Senin, 07 Agustus 2023 | 10:53 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Kasus mahasiswa UI AAB (23) yang membunuh adik tingkat MNZ (19) menarik untuk dijadikan pembelajaran bagi semua pihak. Penyebab pelaku melakukan tindakan keji tersebut adalah terjerat pinjol.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan mengatakan, tersangka mengaku memiliki hutang pinjol untuk menutupi kekalahannya bermain crypto. Tersangka mengaku memiliki kerugian hingga mencapai Rp 80 juta.
BERITA TERKAIT:
Presiden Prabowo Umumkan Penghapusan Utang Lama Rakyat Kecil, Fokus pada Petani
Nagih Hutang, Seorang Pria Jadi Korban Pengeroyokan dan Penganiayaan
Kisah Anak Lunasi Hutang Orang Tua 24 Tahun Silam
Anak Muda Terjerat Hutang karena FOMO
Hutang Pemerintah Melonjak 36%, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UNAIR
Hal ini mestinya menjadi pembelajaran semua pihak untuk memberikan edukasi seputar literasi keuangan kepada anak sejak dini.
Sampai saat ini, informasi mengenai tingkat literasi keuangan untuk level pendidikan dasar, khususnya di Indonesia masih dikatakan minim. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi keuangan Nasional (SNLIK) oleh OJK tahun 2019 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan sebesar 38,03 % yang mana angka tersebut menunjukkan masih rendahnya pemahaman mengenai literasi keuangan.
Literasi keuangan sejak dini perlu digiatkan dari usia pra sekolah maupun sekolah dasar. Kebiasaan menabung sejak dini ini dapat membentuk kebiasaan dalam mengatur atau mengelola keuangan sehingga anak memiliki pemahaman dalam mengelola keuangan pribadi sesuai dengan kebutuhan.
Siwa SD Negeri 3 Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Tegal, misalnya mereka diajari untuk menabung dan menghemat oleh sekumpulan mahasiswa KKN sebuah kampus negeri asal Semarang.
Ada aksi yaitu Gerakan Menabung Bersama disingkat GEMA kepada anak-anak. Dengan sosialisasi ini maka anak-anak tersebut diharapkan memiliki kesadaran dan dapat menumbuhkan minat untuk hidup hemat dan menabung sejak dini yang tentunya memiliki manfaat untuk menata masa depan mereka.
di SD Negeri 2 Bugisan, siswa diberi sosialisasi dengan cara menarik mengenai hidup hemat dan membedakan kebutuhan dan keingin. Serta cara mengelola uang dengan menabung.
Kegiatan juga diberikan dengan memberikan celengan.
***tags: #hutang #keuangan #edukasi #mahasiswa #ui
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 540.136 Penumpang KA di Oktober 2025
12 November 2025
KAI Buka Pemesanan Tiket Nataru secara Bertahap
12 November 2025
Hari Pahlawan, Telkomsel Gelar Operasi Katarak untuk Veteran dan Keluarganya di Surabaya
12 November 2025
Edit Foto Siswi-Alumni Sekolah Negeri di Semarang, Chiko Jadi Tersangka
12 November 2025
Paduan Suara Unwahas Semarang Raih Dua Medali Emas di MCE ICF Kuala Lumpur
12 November 2025
DPRD Dorong Pemkot Semarang Bangun Jembatan Metro 2 Tembalang yang Hancur Terseret Banjir
12 November 2025
Dorong Budaya Inovasi, UNNES Berikan Penghargaan Melalui Innovation Award 2025
12 November 2025
Redenominasi Bisa Permudah Transaksi, Namun Berisiko Tekan Inflasi Jika Tergesa
12 November 2025

