Peserta Indonesia Ungkap Fasilitas di Jambore Pramuka Dunia di Korsel: Panas, Becek, Kamar Mandi Hanya Disekat Kain dan Ada Makanan Mengandung Babi

"Pertama kali ke sini, enggak expect ternyata Korea bakal sepanas ini. Biasanya yang di drakor (drama Korea) dingin gitu.

Senin, 07 Agustus 2023 | 13:16 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Seoul - Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan berbagi pengalaman dalam menjalani even internasional tersebut. Fayyazza Fairoza (16) menceritakan pengalamannya menjadi salah satu anggota kontingen yang mewakili Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan

Ayya, panggilan akrabnya merupakan siswa di SMAIT Ihsanul Fikri, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia bersama 1.568 orang lainnya mewakili Tanah Air untuk mengikuti kegiatan dalam jambore dunia di Saemangeum, Korea Selatan selama 1-12 Agustus 2023.

BERITA TERKAIT:
Tingkatkan Pendidikan Masyarakat, Ahmad Luthfi akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
Tiga WNI Diganjar Penghargaan Korea Selatan Atas Aksi Heroik Saat Kebakaran Hutan
Proyek Kereta Bawah Tanah Amblas di Seoul, Dua Pekerja Jadi Korban
Kalahkan Korsel, Pelatih Timnas U-17: Ini Kerja Keras Seluruh tim
Piala Asia U-17: Indonesia Tekuk Korsel 1-0

Ayya beserta rombongan berangkat ke Korea Selatan pada Senin (31/7/2023). Mereka kemudian sampai di lokasi jambore pada Selasa (1/8/2023). Begitu tiba di lokasi jambore, ia mengaku terkejut karena ternyata cuaca Korea Selatan sangat panas. 

"Pertama kali ke sini, enggak expect ternyata Korea bakal sepanas ini. Biasanya yang di drakor (drama Korea) dingin gitu. Ternyata mereka syutingnya emang di musim gugur dan dingin," lanjutnya. 

Hal yang dilihatnya melalui serial Korea sangat berbeda dengan apa yang dirasakannya sewaktu mengikuti jambore. Terlebih lagi, Negeri Ginseng saat ini sedang musim panas. Bahkan, musim panas yang melanda termasuk paling panas dari biasanya.

Usai tiba di lokais jambore, peserta langsung mendirikan tenda untuk tempat tidur. Satu tenda diisi dua peserta. Selama berada di arena perkemahan, Ayya mengakui cuacanya sangat panas. Sejak pukul 7 dan 8 pagi, udaranya juga sudah mulai panas.

Saemangeum sempat dilanda hujan deras sebelum para peserta tiba di lokasi perkemahan. Hujan tersebut membuat air hujan menggenang dan tanah menjadi becek. Ia menjelaskan, lokasi perkemahan tersebut awalnya laut yang dikeringkan menjadi daratan. Karena itu, tanahnya menjadi lembek dan berlumpur saat basah. 

"(Kita sampai saat) tanahnya masih dalam keadaan basah. Jadi kita bawa koper ke sini itu berat di atas tanah basah," tambahnya. Meski begitu, Ayya menyebutkan hujan tidak pernah turun beberapa hari belakangan. Ini membuat tanah di area jambore menjadi kering. 

Sayangnya, mobil yang lewat di area perkemahan saat tanahnya masih basah meninggalkan bekas ban. Ketika tanah mengering seperti sekarang, bekas ban itu membuat jalan menjadi tidak rata.

Sayangnya, Ayya mengungkapkan kelompoknya menemukan makanan haram mengandung babi pemberian panitia. Padahal, kontingen Indonesia telah memesan makanan halal. Kejadian ini cukup mengejutkan bagi mereka. 

"Ada crackers. Kita iseng pakai Google Translate ternyata mengandung babi. Pagi ini, kok ada lagi. Semacam jeli gitu," katanya.
 

***

tags: #korea selatan #jambore pramuka dunia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI