Jambore Pramuka Dunia di Korsel Diwarnai Insiden Pelecehan Seksual 

Hal ini dilakukan usai panitia dianggap abai melindungi para remaja perempuan setelah seorang pria masuk ke kamar mandi wanita.

Rabu, 09 Agustus 2023 | 13:32 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Seoul - Jambore Pramuka Dunia 2023 yang terselenggara di Korea Selatan mengalami banyak insiden. Mulai dari suhu panas di cuaca ekstrem, temuan makanan mengandung babi hingga laporan adanya insiden pelecehan seksual

Sebanyak 80 peserta asal Korsel yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia Saemangeum 2023 memilih untuk meninggalkan acara tersebut. Hal ini dilakukan usai panitia dianggap abai melindungi para remaja perempuan setelah seorang pria masuk ke kamar mandi wanita.

BERITA TERKAIT:
Jambore Pramuka Dunia di Korsel Diwarnai Banyak Insiden, Lokasi "Dikutuk"
Jambore Pramuka Dunia di Korsel Diwarnai Insiden Pelecehan Seksual 
Peserta Indonesia Ungkap Fasilitas di Jambore Pramuka Dunia di Korsel: Panas, Becek, Kamar Mandi Hanya Disekat Kain dan Ada Makanan Mengandung Babi
Jambore Pramuka Tingkat Dunia di Korsel, Peserta "Mendidih" Kepanasan Dampak Cuaca Ekstrem

Asosiasi Pramuka Provinsi Jeolla Utara, yang memiliki 80 peserta di Jambore, mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari kamp, setelah seorang kakak pembina Pramuka Thailand datang ke kamar mandi wanita pada Rabu lalu.

Melansir The Korea Herald, ada sekitar 100 saksi atas kejadian tersebut. Sementara itu, kakak pembina Pramuka asal Thailand diberi peringatan ringan oleh Komite Jambore, kata pejabat Pramuka Korea. Bahkan asosiasinya telah melaporkan kasus tersebut ke polisi setempat.

"Keseriusan kasus ini diakui (oleh polisi) dan dipindahkan ke Unit Investigasi Wanita dan Pemuda Badan Kepolisian Jeonbuk," katanya saat konferensi pers di pusat pers Jambore di perkemahan.

Pemimpin tersebut mengkritik Panitia Jambore dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengambil tindakan untuk melindungi para korban atau memisahkan mereka dari kakak pembina Pramuka yang dituduh.

"Para anggota Pramuka mengatakan mereka takut dan tidak ingin mengikuti perkemahan Jambore," kata pejabat itu.

Kegiatan ini dari awal menyebabkan banyak korban berjatuhan karena tidak kuat dengan cuaca. Puluhan ribu peserta pun dievakuasi untuk menghindari korban lebih lanjut.

Suhu ekstrem itu sebelumnya telah mendorong tiga kontingen nasional mundur. Meski begitu, penyelenggara Jambore Pramuka Dunia di Korsel memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut.

Dikutip dari AFP, media Korea menyebutnya sebagai "aib nasional" seiring dengan keluhan dari peserta dan keluarganya yang kian memuncak.

Sehari sebelumnya, pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia mendapat tekanan beberapa pihak agar dibatalkan pada Sabtu. Hal ini buntut kelompok-kelompok dari Amerika Serikat dan Inggris memutuskan untuk pulang seminggu lebih cepat dari jadwal karena panas yang parah dan kondisi cuaca buruk.

Suhu telah naik hingga 34 derajat Celcius di Saemangeum, yang terletak di dekat kota Buan di garis pantai barat Korsel. Di sinilah 39.000 peserta, terutama pramuka berusia 14 hingga 18 tahun, telah berkemah sejak Jumat.

***

tags: #jambore pramuka dunia #pelecehan seksual #korea selatan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI