Guna Atasi Masalah Investasi, Wihaji dan Irwan Hidayat Layak Pimpin Jateng

Joko menandaskan dirinya hanya memunculkan nama-nama yang layak memimpin di Jawa Tengah sedangkan untuk prosesnya ada di partai politik.

Senin, 21 Agustus 2023 | 23:25 WIB - Politik
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Sejumlah nama dianggap layak menggantikan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Hal itu terungkap dari Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Forum Peduli Jateng dengan tema "Mencari Figur Pemimpin Jawa Tengah Pasca Ganjar Yasin", Up Peak Hotel Semarang, Senin (21/8/2023).

Nama-nama yang dianggap layak memimpin Jawa Tengah diantaranya Ketua LKPP Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto, dan Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf).

BERITA TERKAIT:
Mantan Ajudan Ganjar Pranowo Maju Pilkada Tegal, Ambil Formulir Cawabup di Panti Marhaen 
Prabowo Wacana Tambah Menteri Jadi 40 Jabatan, Ganjar Ingatkan Politik Akomodasi  
Ganjar Pranowo Deklarasi sebagai Oposisi Pemerintah: Saya Tak akan Gabung tapi Tetap Menghormati 
Ganjar Tak Diundang di Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini 
Ganjar Temui Megawati Pasca Putusan MK, Bahas Apa?

Selain nama-nama tersebut, yang menarik ada dua nama yang muncul dalam FGD tersebut yakni mantan Bupati Batang Wihaji dan pemilik Sido Muncul Irwan Hidayat.

Dua nama tersebut menurut pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Joko J Prihatmoko bisa mengatasi masalah yang dihadapi Jawa Tengah saat ini yakni terkait investasi. "Kalau merujuk kepada investasi, menurut saya ada dua orang yang saya kira familiar terhadap dunia usaha. Siapa itu? ada Pak Irwan Hidayat pemilik Sido Muncul dengan segala usahanya, kemampuan managerialnya sangat teruji, usahanya sangat keren dan mengangkat potensi di Jawa Tengah diangkat sedemikian rupa," jelas Joko.

Untuk Wihaji, imbuh Joko, selain sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng juga sebagai Wakil Sekjen Ansor. "Artinya ada unsur Nahdiyin-nya, di luar itu kinerja dia sebagai Bupati Batang mampu mendatangkan investasi sangat berhasil. Saya kurang tahu pasti untuk investasi di Kawasan Industri Batang di atas Rp100 triliun," imbuhnya.

"Oleh itu, saya memilih kedua nama itu berdasakan kinerja bukan berdasarkan kedekatan apapun. Ada kinerja di sana, saya kira kalau tidak diangkat sebagai pengamat saya punya rasa bersalah," ucapnya.

Meskipun begitu, Joko menandaskan dirinya hanya memunculkan nama-nama yang layak memimpin di Jawa Tengah sedangkan untuk prosesnya ada di partai politik. "Baik nominasi dan kandidasi ada di partai, selebihnya ada di rakyat," tandasnya.

Joko mengingatkan peta politik di Jateng tidak identik dengan landscape pemerintah pusat. "Di sini ada kultur dominan, yakni yang Njawani, lisannya terjaga, komunikatif, ramah, dan bisa akomodatif. Ini yang saya sebut berkali-kali, yakni dia pemimpin yang integratif dan otentik," tuntasnya.

Selain Joko J Prihatmoko, turut hadir sebagai pembicara di FGD tersebut yakni pengamat politik Undip Dr Teguh Yuwono, MPol Admin, dan Ketua Umum Kadin Jateng Harry Nuryanto Sudiro.

Harry Nuryanto Sudiro berharap pemimpin Jawa Tengah selanjutnya dapat menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. “Kadin Jateng berharap kestabilan ekonomi, gubernur mau mensuppot dunia usaha. Kami harap Gubernur mudah diajak ketemu komunikasi dengan pelaku usaha. Sehingga ekonomi terjaga, investasi yang sudah ini bisa stabil,” kata Harry.

Sedangkan Teguh Yuwono mengungkapkan Jateng membutuhkan calon pemimpin yang koordinatif, yang mampu menjaga hubungan baik antara Gubernur dengan Bupati maupun Walikota. Sebab menurutnya, seorang gubernur tidak bisa bertindak langsung dalam menyelesaikan persoalan di daerah, sehingga ia membutuhkan koordinasi dengan bupati/walikota yang bersangkutan.

“Gubernur tidak punya rakyat secara langsung. Itu yang punya kabupaten/kota atau tidak bisa intervensi secara langsung program masyarakat. Disparitas kemampuan memimpin Bupati kan beda-beda. Ada yang sat set (gesit) ada yang tidak. Ini akan dihadapi Gubernur mendatang. Kadang visi misi sama, tapi eksekusi tidak sama,” ucapnya.

***

tags: #ganjar pranowo #investasi #gubernur jawa tengah #wihaji #irwan hidayat

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI