Catatan BNPB: Ada 2657 Bencana, Paling Banyak Terjadi di Jabar 

"Per hari ini bencana di Indonesia berjumlah 2.657 yang didominasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan sekarang kekeringan

Minggu, 27 Agustus 2023 | 21:18 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Subang - Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 2.657 kejadian bencana di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala BNPB dalam Rakor Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi wilayah Jawa Barat

"Per hari ini bencana di Indonesia berjumlah 2.657 yang didominasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan sekarang kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan," katanya. 

BERITA TERKAIT:
Akhir Tahun, BNPB Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BNPB Berencana Bangun Hunian Sementara bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Jepara Terima Bantuan Siaga Kekeringan Rp200 Juta dari BNPB 
Banjir Rendam Gorontalo, 7.000 Orang Mengungsi
Gempa di Batang Sebabkan Kerusakan Sejumlah Bangunan

Ia menegaskan, untuk Jabar sudah terjadi 458 dan merupakan provinsi paling tinggi kejadian bencana di Indonesia. Terkait itu, BNPB lantas melakukan penanganan bencana untuk meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat di Jabar. 

Bidang pencegahan sebagian daerah di Jabar yang mempunyai pantai, berkaitan dengan bahaya gempa bumi dan tsunami, Pusdalops BPBD-nya pun akan dimodernisasikan sistem manajemen dan peralatannya.

"Sehingga diharapkan dengan memililki ketika terjadi bencana tsunami bisa melaksanakan peringatan secara dini sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan," ujarnya

Kemudian saat penanganan darurat, ketika terjadi bencana harap mengeluarkan status darurat sehingga BNPB bisa turun memberikan bantuan sumber daya. 

Sementara itu, Bupati Subang, Ruhimat, mengapresiasi upaya yang dilakukan BNPB karena relevan dengan kejadian bencana yang sedang terjadi di wilayah Subang.

"Para camat dan desa di Subang sedang melakukan rapat karena masyarakat mengalami kekurangan air di saat masa tanam sekarang ini," kata Ruhimat.

BNPB tidak hanya membangun kembali kerusakan infrastruktur atau bangunan yang terdampak bencana, namun turut memulihkan mata pencaharian dan perekonomian masyarakat.

Dalam rapat ini, BNPB  juga menampilkan produk hasil pendampingan pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam kepada masyarakat terdampak bencana, yang menjadi salah satu program BNPB dalam membangun kembali daya lenting masyarakat.

Yaitu berupa minuman kopi, minuman jahe, makanan ringan, pakaian, kain, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Ke depannya diharapkan BPBD di wilayah setempat agar dapat mencontoh dan meniru program tersebut agar bisa dilakukan pada warga terdampak di Jabar.


 

***

tags: #bnpb #bencana #jawa barat

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI