Cari AIr Bersih, Warga di Batang Ini Terpaksa Gali Sumur Hingga Kedalaman 27 Meter

Untuk pekerjaan itu, ia harus merogoh biaya borongan Rp4-5 juta, dengan durasi waktu pekerjaan sekitar 5 hari sampai sepekan lamanya.

Senin, 28 Agustus 2023 | 11:19 WIB - Ragam
Penulis: UJ . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Batang- Musim kemarau yang tengah berlangsung mengakibatkan terjadinya kekeringan diberbagai daerah, sehingga membuat sejumlah sumber mata air mongering. Salah satunya di di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Hal itu membuat warga setempat harus mencari cara agar mendapatkan air, bahkan warga terpaksa kembali menggali sumur yang sudah surut. Galian warga tersebut mencapai kedalaman 27 Meter agar mendapatkan air.

BERITA TERKAIT:
Desa Surodadi Batang Masuk Seleksi Desa Anti Korupsi 2024
PLTU Batang Berikan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi
Perkuat Pemahaman Budaya, Museum Ranggawarsita Helat Pameran Tematik Koleksi Ikonik di Batang
Formasi CPNS di Batang Ini Sepi Peminat, Apa Saja?
EduTrip Yatim, Bahagiakan Anak Yatim melalui Edukasi Budidaya Jamur dan Wisata Satwa

Dalamnya galian, membuat warga menyiasati agar keselamatan para pekerja tetap terjamin yakni dengan menggunakan blower untuk memasukan udara ke dalam galian sehingga pekerja masih tetap leluasa bernafas. 

Menurut kedua penggali sumur tersebut, yakni Wito dan Abdul Wahid, sejak musim kemarau permintaan menggali sumur meningkat drastis. Susahnya ketemu sumber air membuat kedalaman galian pun makin bertambah. Kalau biasanya 9 Meter saja sudah bertemu sumber air namun di musim kemarau ini untuk ketemu sumber air bisa mencapai 27 meter dibawah permukaan tanah.

“Proses penggalian sumur dilakukan secara manual hingga mencapai puluhan meter tersebut, sebagai antisipasi kekurangan udara, menggunakan alat bantu untuk mengirim udara ke dasar tanah dengan menggunakan mesin penyedot angin,” katanya, Senin (28/8/2023).

Sementara itu pemilik rumah yang juga pemilik sumur yakni Wahudin, warga Wonokerso Kecamatan Limpung, mengatakan dirinya terpaksa menambah kedalaman sumur yang sudah mongering tersebut.

Menurutnya hingga kini belum ada perhatian atau bantuan dari Pemerintah Kabupaten Batang, seperti bantuan air bersih seperti yang diterima di tempat lain. Oleh itu, agar bisa mendapatkan air bersih dari sumur yang tadinya hanya 9 Meter tersebut, terpaksa ia harus kembali menggali lagi hingga mencapai 27 Meter.

Ia mengungkapkan untuk pekerjaan itu, ia harus merogoh biaya borongan Rp4-5 juta, dengan durasi waktu pekerjaan sekitar 5 hari sampai sepekan lamanya.

“Sejak mengalami kekeringan di musim kemarau yang masih berlangsung ini, untuk mendapatkan air harus keluar rumah mencari yang terdekat dengan membawa galon atau ember, kemudian dibawa dan ditampung di kamar mandi,” sambungnya.

Ia berharap, pihak Pemkab Batang memperhatikan kesulitan warga mendapatkan air bersih.

***

tags: #kabupaten batang #pemkab batang #sumur #air bersih

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI