Anies Duet dengan Cak Imin, Gus Jazil: Wacana

KUASAKATACOM, Jakarta- Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) baru wacana. Jazilul menyampaikan hal dalam keterangannya, Kamis (31/8). Belakangan ini beredar kabar Anies Baswedan yang merupakan calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Wacana tersebut muncul menyusul adanya pertemuan Anies dan ibu Cak Imin Muhassonah Hasbullah di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Tidak hanya bertemu dengan ibunda Cak Imin saja, namun Anies juga melakukan tabur bunga di makam KH Muhammad Iskandar, ayahanda Cak Imin, pada Kamis (31/8).

BERITA TERKAIT:
Anies Baswedan: Pendidikan Bukan Hanya Soal Makan, Tapi Investasi Jangka Panjang
Anies Hadiri Deklarasi Ormas Gerakan Rakyat, Benarkah Arah Menuju Partai Politik?
Anies Baswedang Pasang Status "Open to Work" di LinkedIn, Kini Pengangguran?
Dosen Universitas Pancasila Ini, Prediksi Pilkada Jakarta 2024 Berlangsung Dua Putaran
Prabowo Singgung Angka 11 di Rapimnas Gerindra, Apa Artinya? 

Meski duet tersebut menurut Jazilul baru wacana, namun ia mengatakan Dewan Syuro dan Tanfidzyah PKB akan menggelar rapat pleno pada Jumat (1/9) pagi. Rapat ini digelar, lanjutnya, untuk mendapatkan aspirasi dan pandangan langkah PKB berikutnya. "Besok pagi akan kita adakan rapat pleno Dewan Syuro dan Tanfidz untuk mendapatkan aspirasi dan pandangan dalam melangkah selanjutnya," ucapnya.

Untuk diketahui, pada Kamis (31/8), Anies mengunjungi kediaman ibunda Muhassonah usai berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Jombang, Jawa Timur. Dalam keterangan tertulisnya Anies mengucapkan syukur bisa berada di Jombang. "Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini (Jombang)," kata Anies.

Dalam silaturahmi tersebut Anies didampingi istrinya, Fery Farhati. Setelah berbincang santai, Muhassonah pun berdoa untuk Anies.

Sebelumnya Partai Demokrat merasa dikhianati karena Anies meminang Cak imin. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Ia merasa partainya dikhianati karena adanya pinangan secara mendadak tersebut. Riefky mengungkapkan informasi tersebut diterima Demokrat pada Rabu (30/8/2023) dari Sudirman Said. Informasi itu menyebutkan Anies menyepakati kerja sama koalisi antara Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

Padahal sebelumnya ada surat permintaan secara resmi agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bersedia menjadi cawapres Anies Baswedan. "Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8). 

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," sambungnya.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujarnya.