Mengapa Pemerintah Jepang Rela Beri Subsidi untuk WNI Melahirkan hingga Rp50 Juta
Jepang termasuk negara dengan tingkat kelahiran yang rendah.
Minggu, 03 September 2023 | 09:41 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Tokyo - Publik baru-baru ini memberi perhatian pada video TikTok mengenai pasangan suami istri WNI yang melahirkan di Jepang dan mendapat bantuan subsidi hingga Rp50 juta.
Publik bertanya mengapa Pemerintah Jepang bisa memberikan subisidi dengan nominal yang cukup besar. Ternyata alasannya adalah begini, Jepang termasuk negara dengan tingkat kelahiran yang rendah.
BERITA TERKAIT:
4.276 WNI Masuk Daftar Final Order of Removal di AS, Pemerintah Siaga Beri Pendampingan Hukum
Perjuangan Delapan Tahun, WNA Asal Taiwan Kini Resmi Jadi WNI
WNI Bagikan Momen Ditilang Polisi di Jepang karena Naik Scooter Tanpa SIM
Berhasil Selamatkan Lansia Tenggelam, 5 WNI Terima Penghargaan dari Polisi Jepang
Pascaserangan Israel ke Iran, Semua WNI Dipastikan Aman dan Selamat
Di mana, untuk meningkatkan angka kelahiran bayi, Pemerintah setempat pun membuat sebuah kebijakan yang tentunya menguntungkan bagi pasangan yang baru saja memiliki anak.
Tak hanya subsidi persalinan, Pemerintah Jepang juga menyediakan fasilitas pendampingan selama masa kehamilan dan pasca persalinan. Semua ini berlaku tak hanya untuk warga asli Jepang, tapi juga bagi para pendatang.
Sebuah video di TikTok memperlihatkan seorang pasangan suami istri yang merupakan WNI melahirkan di Jepang. Kisah ini diunggah oleh akun TikTok @kairo_in_japan.
Pasangan WNI tersebut disebut mendapat biaya cek kandungan tiap bulan. subsidi persalinan hingga 50 juta, bahkan uang 1,5 juta per bulan untuk membeli perlengkapan bayi.
Keduanya mengaku berkunjung ke Jepang dengan status temporary resident. Artinya, mereka menggunakan visa kunjungan sementara sebagai wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang, dengan menggunakan biaya sendiri.
Tak disangka, dari keisengannya untuk melahirkan di luar negeri, keduanya justru mendapat uang dari Pemerintah Jepang sebagai subsidi persalinan sebesar 50 juta.
“Iseng lahiran di luar negeri. Eh malah dapet duit mulu. Ternyata dapat subsidi biaya persalinan 50 jt dari Pemerintah sini,” tulis akun TikTok @kairo_in_japan dalam caption videonya.
Tak hanya mendapat subsidi persalinan sebesar 50 juta, pemilik akun juga menyebut bahwa Pemerintah Jepang memberikan kupon imunisasi vaksin untuk buah hatinya. Di mana sebenarnya harga vaksin anak di Jepang bisa mencapai 1 hingga 2 juta. Beruntungnya dengan kupon tersebut, mereka bisa mendapatkan vaksin untuk bayi secara gratis.
“Eh ternyata dapet kupon vaksin juga (harga vaksin 1-2 juta). Jadinya tiap vaksin gratisss tanpa drama anak demam,” tambahnya.
Hal lain yang menarik yakni mereka juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang sebesar 1,5 juta setiap bulannya. Di mana uang ini kabarnya bisa digunakan untuk membeli susu atau keperluan bayi lainnya. Selain itu, ada juga bantuan biaya bahan pokok sebesar 3 juta rupiah.
“Dapet juga 1,5 jt per bulan buat susu dan keperluan bayi lainnya,” lanjutnya.
tags: #wni #jepang #pemerintah #subsidi #melahirkan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Sinopsis Misteri Rumah Darah: Teror dari Rekaman yang Tak Pernah Tayang
19 Februari 2025

Kemenag akan Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 Hijriah di 125 Titik
19 Februari 2025

Polisi Sebut Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba
19 Februari 2025

Mendiktisaintek Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Berdampak pada KIP Kuliah dan UKT
19 Februari 2025

Petugas Gabungan Selamatkan Harimau Sumatera yang Terkena Jebakan
19 Februari 2025

Paus Fransiskus Dirawat di RS karena Menderita Bronkitis
19 Februari 2025

Sebanyak 52.000 Paket Makanan Disiapkan untuk Masyarakat Palestina
19 Februari 2025

Calon Pekerja Migran Meninggal Mendadak di Cilacap, BP3MI Lakukan Penelusuran
19 Februari 2025

Tanggapi Aksi Demo 'Indonesia Gelap,' Prasetyo Hadi: Jangan Membelokkan yang Sebenarnya
19 Februari 2025

BAZNAS RI Luncurkan Program Ramadan Sejuk di 1.000 Masjid
19 Februari 2025

Semeru Erupsi Empat Kali pada Rabu Pagi, Tinggi Letusan Mencapai 900 Meter
19 Februari 2025