Tak Perlu Membenci Hanya Karena Tidak Suka dengan Pemikiran Seorang Tokoh
Ketika tidak merasa cocok dengan pemikiran seseorang jangan dimasukkan ke hati.
Minggu, 03 September 2023 | 16:19 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Semarang - Rasa tidak suka terhadap suatu pemikiran seorang tokoh, kadangkala bisa jadi pemicu rasa benci. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, mengaku pernah dalam situasi tersebut. Namun ayahnya yang merupakan ulama besar, Alm KH Maimoen Zubair, segera mengingatkannya.
"Pernah ada tamu dari Arab, datang ke rumah Mbah Maimoen. Karena Mbah Maimoen itu senang dengan ilmu, jadi ulama itu diberikan waktu untuk memberikan mauidhoh hasanah," kenangnya saat menghadiri Pengajian Maulid Nabi Muhammad 1445 H di Masjid Syafruddin, Jumat (01/09/2023).
BERITA TERKAIT:
Cek Kesehatan Sebelum Dilantik, Dokter Nyatakan Kondisi Gus Yasin Prima
Kalangan Kyai Berharap Pemerintahan Luthfi-Yasin juga Membangun Akhlak Masyarakat
Gus Yasin Sambutan Daring dari Madinah, Ajak Anggota Dewan Berangkulan Bangun Jawa Tengah
Gus Yasin Dorong Karawitan dan Dalang Anak Pentas di Kota Lama Semarang
Sigapnya Gus Yasin Bantu Bawakan Air Minum untuk Bibit Waluyo Terbatuk saat Serukan Pilkada Damai
Selesai memberikan mauidhoh hasanah, kata Wagub, ulama yang merupakan ahli tafsir itu bercerita mengenai kepemimpinan presiden negara Arab. Saat momen ini, wagub merasa tidak cocok dengan apa yang diutarakan sang ulama. Dalam batinnya mengatakan, alim ulama tidak seharusnya menyampaikan sesuatu yang berpotensi menjadi fitnah.
"Wah nggak cocok saya ini. Karena nggak cocok, terus mlipir, pindah. Saat saya pindah, dipanggil Mbah Maimoen," bebernya
KH Maimoen Zubair, ungkap Wagub, saat itu memintanya untuk mengambilkan uang dan dimasukkan ke dalam amplop. Setelah melaksanakan perintah tersebut, wagub menyerahkan amplop kepada Mbah Maimoen. Tapi ternyata, Mbah Maimoen meminta dirinya untuk menyerahkan amplop tersebut kepada sang ulama.
"Saya lagi tidak cocok, malah disuruh menyerahkan uangnya. Ketika saya sudah menyerahkan uang ke ulama, dan ulamanya pulang, Mbah Maimoen baru menyampaikan kepada saya," tuturnya.
Mbah Maimoen mengingatkan, ketika tidak merasa cocok dengan pemikiran seseorang, jangan dimasukkan ke hati. Yang perlu dilakukan adalah menghormati ilmu yang dimilikinya.
"Aku juga nggak cocok dengan pidato politiknya tadi. Tapi aku menghormati ilmunya. Sebab kakak-kakakmu, ulama-ulama Indonesia banyak yang membaca kitabnya dan banyak yang menjadi muridnya. Ini menghormati ilmu," kata Wagub seraya mengingat pesan ayahandanya.
Dari kisah ini, Wagub pun memberikan pesan, agar jangan sampai membenci tokoh karena tidak sepaham dengan pemikirannya. Tetaplah menghormati ilmu yang dimilikinya dan tetapi tidak perlu memakai pemikirannya. Sebab, dengan membenci, apalagi sampai orang lain terpengaruh ikut membenci, akan membuka celah persoalan yang lebih besar.
"Jangan sampai kita ikut menghujat. Menjelek jelekkan. Ini bahaya," katanya tegas.
***tags: #gus yasin #wakil gubernur jawa tengah
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Polisi Amankan Dua Remaja yang Hendak Tawuran di Semarang
14 Mei 2025

Wabup Wonosobo Pesan Semua Peserta Test P3K Harus Semangat dan Optimis
14 Mei 2025

Innalillahi, Seorang Jemaah Haji Indonesia Wafat di Madinah
14 Mei 2025

Porter Stasiun Tawang Semarang Banjir Penumpang Saat Long Weekend Waisak
14 Mei 2025

MUI Sebut Legalisasi Kasino Bertentangan dengan UU dan Norma Masyarakat
14 Mei 2025

Bertolak ke Amerika Serikat, Menag akan Terima Penghargaan hingga Bina WNI
14 Mei 2025

Dalam RUU KUHAP, Advokat Tidak Sekuat Aparat Penegak Hukum Lain
14 Mei 2025