Lakukan Monitoring Pasar, Edy: Harga Komoditas Pangan di Jepara Stabil

KUASAKATACOM, Jepara- Sepekan pasca kenaikan harga BBM, harga sejumlah komoditas pangan khususnya beras di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masih terjangkau oleh masyarakat. 

Hal itu disampaikan oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta usai melakukan monitoring sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Jepara II, Jumat (8/9/2023).

BERITA TERKAIT:
Jelang Purna, Edy Supriyanta Safari ke Kantor OPD Pemkab Jepara untuk Pamitan
Edy Supriyanta Hampir 3 Tahun Nahkodai Jepara, Kepemimpinannya Diapresiasi Publik
Tantangan Makin Besar, Pj Bupati Jepara Harap TP. PKK Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas
Pantau Langsung ke Sejumlah Gereja, Edy Supriyanta Pastikan Natal di Jepara Berjalan Aman dan Lancar
Buka SEMURIA, Edy Supriyanta Serahkan Penghargaan kepada Pelaku Seni Jepara

"Setelah kenaikan harga BBM pekan lalu, kita memang melakukan pantauan harga kebutuhan pokok. Alhamdulilah meskipun ada kenaikan sedikit untuk komoditas tertentu, tetapi masih terjangkau oleh daya beli masyarakat kita. Secara umum cukup stabil," kata Edy dalam keterangan resminya, Sabtu (9/9).

Ia menyebut harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 500-Rp1000/kg. Akan tetapi stoknya masih cukup tersedia. Terlebih pemerintah melalui Bulog juga menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran dengan harga yang lebih terjangkau.

"Untuk beras Premium diharga Rp. 14.400 per kilogram, sedangkan beras SPHP diharga Rp10.900 per kilogram, namun stocknya masih tersedia," lanjutnya.

Selain beras, lanjut Edy, harga telur justru turun harganya. Jika sebelumnya harganya Rp27.000 per kilogram sekarang turun menjadi Rp26.000 per kilogram. Sedangkan gula yang semula Rp14.000 per kilogram juga turun menjadi Rp13.500 per kilogram.

Lebih lanjut Edy menyampaikan, selain harganya yang cukup stabil, stok berbagai bahan kebutuhan pokok juga masih aman.

"Kami sengaja melakukan sidak untuk mengetahui langsung baik ketersediaan barang kebutuhan pokok maupun harga ditingkat pedagang," ujar Edy.