Cerita Guru Honorer di Bogor yang Sempat Dipecat Kepsek Gegara Diduga Bongkar Pungli, Wali Kota Turun Tangan

Kesepakatan yang diambil yakni pembatalan pemecatan Reza dan pemberhentian kepala sekolah.

Kamis, 14 September 2023 | 15:57 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Bogor - guru honorer SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor bernama Mohamad Reza Ernanda dituding membocorkan praktik pungutan liar (pungli) di tempatnya mengajar hingga sempat dipecat oleh kepala sekolah. Namun, pemecatan Reza mendapat pertentangan dari orang tua siswa sehingga Wali Kota Bogor turun tangan.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa setelah Reza dipecat, orang tua murid sempat berdemo mengecam keputusan tersebut. Ia lantas turun tangan dan melakukan mediasi antara kedua pihak, yakni Kepala SDN Cibeureum 1 Bogor Novi Yeni dan sang guru.

BERITA TERKAIT:
Empat Selebgram Ditangkap Polisi terkait Promosi Judi Online
Seorang Pengeman Ditangkap Polisi gegara Bunuh Seorang Lansia, Jenazah Korban Ditemukan di Aliran Sungai
Kawanan Pencuri Pecah Kaca Mobil Beraksi, Dana Desa Rp324 Juta di Bogor Raib 
Wisatawan Beri Makan Sampah Plastik ke Kuda Nil di Taman Safari, Kini Pelaku Dicari 
Seorang Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang

Mediasi ini ditempuh agar kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terganggu. Kesepakatan yang diambil yakni pembatalan pemecatan Reza dan pemberhentian kepala sekolah

"Tadi saya lakukan mediasi, akhirnya disepakati oleh kepala sekolah untuk menerima keputusan Wali Kota terkait pemberhentian beliau dan juga membatalkan keputusan kepala sekolah untuk memberhentikan Pak Reza. Jadi Pak Reza bisa langsung mengajar," kata Bima Arya, Rabu (13/9/2023).

"Kami melakukan tindakan ini sesegera mungkin supaya anak-anak tidak terganggu. Supaya anak-anak bisa lanjut terus belajar dan ini menjadi pembelajaran untuk semua," imbuh Bima.

Lebih lanjut, Bima mengungkapkan pemecatan guru honorer Reza terjadi setelah ada laporan ke Inspektorat perihal praktik pungutan liar alias pungli di SDN Cibeureum 1. Kepala SDN Cibeureum 1, Novi Yeni, kemudian menuduh Reza yang melapor ke Inspektorat Kota Bogor dan memecatnya.

"Ini berawal dari ada dugaan pungli yang diduga dilakukan oleh kepala sekolah. Dugaan ini kemudian diinvestigasi oleh Pemkot, oleh Inspektorat. Kemudian kepala sekolah memberhentikan salah seorang guru honorer, Pak Reza, karena dianggap tidak mematuhi kepala sekolah," kata Bima.

"(Reza) dianggap juga mengakses data pribadi dari WhatsApp kepala sekolah. Kemudian diberhentikan," sambungnya.

Bima menyebut pemecatan terhadap Reza oleh kepala sekolah bersifat subjektif. Sebab, apa yang dituduhkan kepada Reza tidak terbukti.

"Nggak ada. Pak Reza dikatakan oleh kepala sekolah tidak loyal, tapi saya kira bukan itu ukuran loyalitas, ini subjektivitas saja. Dibilang membocorkan, saya kira tidak juga. Saya telusuri tidak (membocorkan). Ini persoalan yang harusnya terselesaikan kalau komunikasinya baik," kata Bima.

Sementara itu terkait pemecatan kepala sekolah, Bima Arya mengatakan bahwa Novi Yeni memang terbukti melakukan gratifikasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"kepala sekolah sendiri sudah di-BAP oleh Inspektorat dan terbukti telah melakukan gratifikasi. Jadi diberikan sanksi untuk bergeser, diberhentikan sebagai kepala sekolah dan nanti akan ditetapkan sanksinya seperti apa," katanya.

Reza merupakan guru honorer yang mengajar di kelas V SDN Cibeureum 1 Kota Bogor. Sudah 4 tahun ia mengajar di sekolah tersebut.

SA, salah satu orang tua (ortu) murid di SD Negeri Cibeureum 1, menyebut Reza sebagai sosok guru yang baik. Menurutnya, metode pembelajaran Reza membuat anak cepat berkembang.

"Pak Reza itu luar biasa banget cara ngajarnya, pendekatannya ke anak-anak, bukan masalah ini guru favorit, tapi guru yang bisa membawa anak jadi baik banget, berkembang banget, kalau ngajarnya sudah lama di sini," kata SA setelah menggelar demo di halaman SDN Cibeureum 1.

***

tags: #bogor #guru honorer #wali kota #kepala sekolah #pungli

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI