Protes Aturan Tarif Toilet untuk Siswa, Guru di MAN 1 Pamekasan Dimutasi Sepihak oleh Kepsek

Alih-alih memberi tarif, lebih baik sekolah fokus pada pendidikan dengan menjaga sarana prasarana sekolah.

Jumat, 22 September 2023 | 15:57 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Pamekasan - Nasib tak menyenangkan dialami seorang guru yang juga mantan Wakil Kesiswaan MAN 1 Pamekasan Mohammad Arif yang dimutasi sepihak oleh kepala sekolah. Hal ini diduga lantaran Arif tak setuju dengan aturan kepala sekolah di mana siswa harus membayar Rp500 untuk menggunakan toilet.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2022 lalu. Hal ini berawal ketika Arif protes terhadap kebijakan kepala sekolah MAN 1 Pamekasan, Jawa Timur, soal tarif toilet Rp500.

BERITA TERKAIT:
Kata Kepsek MAN 1 Pamekasan Soal Mutasi Sepihak Guru Gegara Tak Setuju Toilet Berbayar
Protes Aturan Tarif Toilet untuk Siswa, Guru di MAN 1 Pamekasan Dimutasi Sepihak oleh Kepsek

Menurut Arif, hal ini menyulitkan siswa di tengah kondisi ekonomi dan fasilitas sekolah yang belum memadai. Alih-alih memberi tarif, lebih baik sekolah fokus pada pendidikan dengan menjaga sarana prasarana sekolah.

"Dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara yang semua fasilitas sebesar-besarnya adalah untuk rakyat, untuk siswa," ujar Arif melalui sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official.

Karena pendapatnya berbeda dengan kepala sekolah MAN 1 Pamekasan, ia pun mendapatkan perlakuan tidak adil dengan cara mutasi sepihak. Ia mengetahui surat tersebut dari Kepala Tata Usaha MAN 1 Pamekasan.

Arif mendapatkan Surat Keputusan (SK) Mutasi dari Kementerian Agama Jawa Timur ke salah satu madrasah swasta tanpa pemberitahuan lebih dulu. Ia juga dinonaktifkan dari Tim Pengendali Mutu Madrasah.

"Saya diam karena kata Pak No’man (kepala sekolah MAN 1 Pamekasan) semua keputusan di sekolah pasti berdasarkan keputusan kepala sekolah, tidak boleh diganggu gugat," terang Arif.

Perlu diketahui bahwa Arif sudah menjadi guru MAN 1 Pamekasan sejak tahun 2005. Ia sangat mengetahui kebijakan baru sekolah, terlebih jika ada kepala sekolah baru. Sejak No’man menjabat sebagai kepala sekolah, mereka sering berselisih paham soal kebijakan sekolah.

***