Menag Minta Ponpes Jaga Independensi dan Ideologi

Para pimpinan dan pengasuh pondok pesantren dapat bersinergi dengan tim percepatan program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama.

Sabtu, 23 September 2023 | 17:32 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jombang - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas minta pondok pesantren (Ponpes) mempertahankan ideologi serta independensi. Hal ini disampaikan Gus Men, panggilan akrabnya, dalam Saresehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di pondok pesantren Darum Ulum, Peterongan, Jombang Jawa Timur.

Menurutnya, ada sejumlah pesantren yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional sehingga tidak sedikit pesentren yang kemudian menggadaikan otoritasnya untuk mempertahankan operasional pesantren.

BERITA TERKAIT:
Bertolak ke Amerika Serikat, Menag akan Terima Penghargaan hingga Bina WNI
Tim Amirul Hajj Siapkan Strategi Hadapi Tantangan Haji 2025
Perguruan Tinggi Teologi Diminta Kembangkan Ekoteologi Berbasis Cinta
Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Keutamaan Niat Puasa
PTKIN Diharapkan Dapat Lahirkan Dai Berkualitas dan Berdayakan Umat

"Yang paling pendek itu ya di urusan politik dengan menggadaikan ideologi dan independensi pesantrennya hanya untuk sekadar mempertahankan operasional pesantren. Kita boleh menyangkal itu namun ada fakta pesantren seperti itu. Ini yang kemudian membuat saya dan kawan-kawan di Kemenag tergerak untuk melakukan sesuatu," ujar Menag dikutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para pimpinan dan pengasuh pondok pesantren dapat bersinergi dengan tim percepatan program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama.

"Saya berharap saresahan ini menjawab kegelisahan itu. Masa khitmad saya ada satu tahun anggaran lagi semoga bisa membuat pesantren berdaya. Kehadiran saya di sini untuk mendengarkan secara langsung apa yang diinginkan dari pesantren," kata Gus Men.

"Sehingga satu tahun anggaran ke depan bisa kita manfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan pesantren apakah terkait teknologi informasi, program pengembangan bisnis pesantren, hingga pelatihan-pelatihan digitalisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pesantren," lanjut Gus Mem.

Untuk itu, tambah Gus Men, kepada para kyai dan gus pengasuh pesantren yang hadir dalam saresehan untuk dapat memberi masukan agar kemudian dapat diterjemahkan oleh tim Kemenag menjadi program.

Tim percepatan program Kemandirian Pesantren Kemenag terdiri dari Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama. Mereka yakni Abdul Rochman, Nuruzzaman, Wibowo Prasetyo, Hasanuddin Ali, dan Dianta.

Tim percepatan ini, kata Gus Men, akan mengawal masukan-masukan dari pengasuh pesantren yang kemudian dijadikan program.

Gus Men menyatakan yang paling konkrit dari program ini adalah bisa dimanfaatkan oleh pesantren. Sehingga pesantren tidak lagi menggadaikan ideologinya dan independensi hanya untuk sekedar biaya operasional secara berkelanjutan.

"Saya tegaskan tidak ada tendensi politik dalam program Kemandirian Pesantren ini meskipun terus bergulir di tahun terakhir kepemimpinan saya sebagai Menteri Agama. Tahun ini kita sudah siapkan program digitalisasi untuk pesantren. Tujuan lainnya dari pertemuan ini adalah memperluas jejaring antar pesantren," tandas Gus Men.

Gus Men berharap para kyai dan gus pengasuh pesantren dapat memanfaatkan program Kemandirian Pesantren ini untuk kemaslahatan pesantren.

"Program ini dilindungi oleh UU Pesantren yang mengamanatkan negara menjamin kehidupan pondok pesantren. Kepentingan saya dan kita bersama adalah menjaga ideologi yang dibangun oleh para kyai Nadhalatul Ulama. Ini saatnya kita melakukan eksekusi - eksekusi," tukasnya.

***

tags: #menteri agama #pondok pesantren #yaqut cholil qoumas #independensi #ponpes

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI