Kampus UMY Buka Suara Soal Mahasiswinya Diduga Bunuh Diri Loncat dari Lantai 4 Asrama 

Menurut dokter yang menangani, korban memiliki riwayat sakit.

Rabu, 04 Oktober 2023 | 13:30 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Yogyakarta - Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) buka suara mengenai kematian mahasiswinya yang diduga bunuh diri loncat dari lantai empat asrama putri, Senin (2/10). 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat mengonfirmasi bahwa korban adalah mahasiswi UMY.

BERITA TERKAIT:
Dua Mahasiswi di Semarang Tewas Usai Tertabrak Truk Sayur
Viral! Seorang Mahasiswi Diduga Selingkuh dengan Seorang Direktur di Bandung
Polisi Ungkap Kronologi Argiyan Habisi Nyawa Mahasiswi Depok
Gelar Reka Adegan, Polisi Hadirkan Ibu Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Tangkap Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok

"Civitas akademika UMY menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu mahasiswa atas nama Syakirah Meandra Qadisah Febriana pada hari Senin 2 Oktober 2023," ungkapnya. 

Menurutnya, selama ini korban tinggal di asrama University Residence (Unires) Putri dan memiliki perilaku yang baik terhadap kawan-kawannya. 

UMY akan memfasilitasi seluruh proses penanganan dan biaya rumah sakit dan pemberian santunan kematian, termasuk memfasilitasi kepulangan jenazah hingga sampai di kampung halaman.

Faris menceritakan detik-detik mahasiswi UMY melompat dari lantai 4 gedung asrama putri. Insiden itu terjadi setelah Ustaz Talqis Nurdianto mengisi program pembinaan bagi mahasiswi penghuni Unires Putri, Senin (2/10/2023), pukul 06.15 WIB. 

"Tidak berselang lama, Ustaz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh," kata Faris. Saat diperiksa, korban sudah dalam posisi tertelungkup. 

"Kondisi korban masih menggunakan pakaian tidur," tutur dia. 

Setelah diangkat dan dipindahkan oleh staf cleaning service, korban diketahui masih memiliki detak nadi di bagian tangan dan lehernya. 

Korban kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping dan dibawa ke ruang IGD. Namun, pada pukul 06.45 WIB, dokter menyatakan bahwa korban meninggal dunia.

Menurut dokter yang menangani, korban memiliki riwayat sakit. Sebab, sehari sebelumnya, korban sempat mengunjungi RS PKU Gamping dengan keluhan sakit perut setelah mengonsumsi obat sakit kepala dan keluhan permasalahan psikis lainnya.

"Dokter memeriksa dan merekomendasikan untuk bekonsultasi lanjutan ke psikiater," kata Faris. 

Pihak kampus melalui pengelola Unires, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) juga mengaku telah mendata korban sebagai mahasiswi baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus. Hal ini lantaran riwayat kesehatan korban sebelum menjadi mahasiswi UMY.

Tim psikolog dibantu Konselor Sebaya yang ditugaskan telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan untuk berkonsultasi lanjutan. Korban bahkan sudah memiliki jadwal untuk melakukan pendampingan konseling online pada Senin (2/10/2023). 

"Korban sudah dijadwalkan untuk mendapatkan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama psikolog dan Konselor sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya," tutur Faris. 

UMY melalui LPKA akan terus berkomitmen melakukan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa yang membutuhkan pendampingan psikologis setelah mengetahui kejadian tersebut.

***

tags: #mahasiswi #umy #bunuh diri #loncat #universitas muhammadiyah yogyakarta

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI