Jepang Mulai Tahap Kedua Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut Hari Ini, Berlangsung 17 Hari
Jumlah air olahan di PLTN Fukushima Daiichi telah mencapai 1.338.771 ton.
Kamis, 05 Oktober 2023 | 17:20 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Tokyo - Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) mengumumkan bawha mereka akan mulai melepaskan air olahan zat radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi ke laut untuk kedua kalinya pada tanggal 5 Oktober pukul 10.18 pagi waktu setempat.
Diketahui tahap pertama yang dimulai tanggal 24 Agustus kemarin telah selesai pada 11 September dengan 10 tangki penuh sesuai rencana.
BERITA TERKAIT:
Debat Calon Walikota Semarang: Iswar Koreksi Pernyataan Paslon 02 Terkait Dana Pengolahan Limbah
Mahasiswa DKV Unika Soegijapranata Soroti Pengelolaan Limbah Pangan dalam Pameran Aksarasa
Limbah Ban Digunakan jadi Alat Pemecah Ombak di Karawang
Soal Limbah RPA di Demak yang Cemari Lingkungan, Ini Kata DLH
RPA di Demak Cemari Lingkungan, Warga Demo Tuntut Ditutup
Konsentrasi zat radioaktif yakni titrium yang diambil dari 3km dari garis pantai pun sangat aman karena jauh di bawah batas yang telah ditentukan. Sebesar 10 Bq per liter yang secara signifikan lebih rendah dari batas 700 Bq per liter.
TEPCO memulai persiapan untk pelepasan kedua ini pada tanggal 3 Oktober kemarin. Akibatnya konsentrasi titrium berada di antara 63-87 Bq per liter. Meningkat dari sebelumnya, tetapi masih jauh di bawah standar.
Pada pelepasan kedua ini akan melepaskan sekitar 7.800 ton dalam 10 tangki seperti pada pelepasan pertama dan akan dilepaskan terus menerus selama 17 hari kedepan.
Diketahui jumlah air olahan di PLTN Fukushima Daiichi telah mencapai 1.338.771 ton dan rencananya tahun ini akan melepaskan 31.200 ton atau setara dengan 40 tangki.
Pada konferensi pers pagi hari, kepala Sekretaris Kabinet Matsuno mengatakan bahwa akan menyebarkan hasil pemantauan dan informasi lainnya dengan cara yang sangat transparan baik dlam negeri maupun internasional.
Dirinya juga menambahkan, akan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memastikan keamanan, melawan rumor negative, dan memberikan dukungan berkelanjutan.
Terkait masalah larangan impor oleh Cina, dirinya juga telah mengungkapkan dengan berbagai cara termasuk berulang kali memberikan penjelasan yang cermat.
“Saya ingin menuntut tanggapan berdasarkan bukti ilmiah, termasuk penghapusan larangan impor produk seafood Jepang,” ujarnya.
Sumber: NHK News
Berita ini ditulis oleh wartawan magang: Maulida Najma Safitri
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kamar Mandi di Kembangan
15 Januari 2025
Beasiswa KGSP: Peluang Emas untuk Studi di Universitas Terbaik Korea Selatan
15 Januari 2025
Mengulik Beasiswa Luar Negeri ala Belajar Semenit oleh Akun TikTok @vincdels
15 Januari 2025
"Together Unstoppable" Jadi Tema Perayaan Ulang Tahun Ke-7 Harris Sentraland Semarang
15 Januari 2025
Kebakaran Landa Sejumlah Bangunan di Kemayoran Gempol
15 Januari 2025
PT Sritex Pailit, Karyawan PT Biratex Industries Pilih di PHK Daripada Going Concern
15 Januari 2025
Menag Nasaruddin Umar Minta Penghulu Berkontribusi Turunkan Angka Perceraian
15 Januari 2025
Demi Keadilan Jamaah, Ketua MUI Cholil Nafis Serukan Perbaikan Sistem Dana Haji
15 Januari 2025
Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 900 Meter
15 Januari 2025
MUI dan Delegasi Akademisi Oman Bahas Potensi Kerja Sama Internasional
15 Januari 2025
Selamat! Dua Dosen Universitas Semarang Dapat SK Guru Besar
15 Januari 2025