BBPJT Ajak Kalangan Muda Gunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar

Film dan sastra sangat erat kaitannya.

Kamis, 05 Oktober 2023 | 23:58 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Ungaran - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) menggelar acara "Niaga Bahasa: Diskusi Bahasa dan Sastra dalam Industri Kreatif" di Hotel Wujil, Kabupaten Semarang, Kamis (5/10). 

Ada empat narasumber dalam kegiatan ini, yaitu Ayu Prawitasari seorang Jurnalis, Ratmurti Mardika seorang Sineas, Santi Zaidan seorang Pakar Wicara Politik dan Iqbal Aji Daryono seorang Penulis. 

BERITA TERKAIT:
FTBI 2024 Ditutup, Banjarnegara Juara Umum Tingkat SD
BBPJT Gelar Parade Wajah Bahasa Ruang Publik di MAN Kendal
Gandeng UPT Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, BBPJT Laksanakan Matrikulasi bagi Mahasiswa Asing
Tingkatkan Soliditas Organisasi, Ikadubas Jawa Tengah Gelar Mubes
BBPJT Ajak Kalangan Muda Gunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar

Kasubbag Umum BBPJT Andi Rahmadi Santoso mengatakan output dari kegiatan ini diharapkan generasi muda mempunyai ide, gagasan teekait ide kreatif dengan berbasis bahasa dan sastra. 

"Contohnya, seperti pabrik kata-kata joger ya. Itu kan bagus. Tapi kedepan bisa lebih lagi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa baku," kata Andi. 

Dia berharap banyak sektor yang nantinya memiliki kreatifitas menggunakan Bahasa Indonesia, seperti film

Tim Kerja KKLP Literasi BBPJT Dian Respasti menambahkan pembuatan film pasti diawali dengan pembuatan naskah skenario. Pihaknya berusaha mengkolaborasikan film dan penggunaan bahasa baku. 

"Terkait seberapa anak muda menggunakan Bahasa Indonesia sebenarnya perlu penelitian lebih lanjut. Namun perlu perhatian khusus dari anak muda soal penggunaan Bahasa Indonesia dalam forum resmi. Pengunaan bahasa harus baik dan benar. Baik sesuai situasi, dan benar sesuai kaidah," jelasnya. 

Dijelaskannya, masih banyak anak muda menggunakan Bahasa Indonesia "pergaulan" di situasi resmi. Menurutnya, bahasa pergaulan tidak bisa disamakan di momen resmi. 

Sineas, Ratmurti menjelaskan film dan sastra sangat erat kaitannya. "Ide film itu ditulis dulu.  film atau sinema tidak bisa lepas dari sastra. Kalau film tidak tulis dengan benar dan sastrawi tidak keluar, pasti film tidak baik," jelasnya. 

Di tanah Jawa, dirinya tertarik membuat film dari geguritan, cerkak dan sejenisnya. Menurutnya, ini menarik karena memiliki nilai jual yang tinggi. 

Adapun peserta Niaga Bahasa yakni kalangan siswa-siswi SMA sederajat, mahasiswa/i, sejumlah wartawan dan lain-lain.

***

tags: #balai bahasa provinsi jawa tengah #film #bahasa indonesia #karya sastra #generasi muda

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI