Dicurigai Jadi Dalang Kematian Mirna Usai Film Ice Cold Tayang, Edi Darmawan Salihin: Netflix Itu Gak Bener!
Alhasil, banyak penonton yang dulu yakin kalau Jessica Wongso adalah pembunuh Mirna berbalik mendukungnya.
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 10:52 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Kasus kopi sianida yang menyebabkan kematian Mirna Salihin kembali mencuat usai penayangan film dokumenter Netflix berjudul "ICE COLD: Murder, Coffee and Jessica Wongso" sejak Kamis (28/9).
Usai menonton film tersebut, banyak yang berpikir bahwa Jessica Wongso tidak bersalah, dan justru ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin yang menjadi dalang di balik kasus ini.
BERITA TERKAIT:
Jessica Wongso Bebas Bersyarat Besok
Bantah Diperas Otto Hasibuan, Jessica Wongso Tegaskan Sang Pengacara Beri Layanan Hukum Gratis
Otto Hasibuan Ungkap Kelakuan Jessica Wongso Selama di Penjara: Positif Sekali
Bahas Kasus Sianida Jessica Wongso, Podcast Dokter Richard Lee Sempat Kena Take Down YouTube
Promosi Video Podcast Kasus Jessica Wongso, Unggahan Deddy Corbuzier Dihapus Instagram
Dalam film tersebut, terdapat wawancara dilakukan kepada sejumlah narasumber, di antaranya Edi Darmawan Salihin, Sandy Salihin yang merupakan saudara kembar Mirna, Otto Hasibuan selaku pengacara Jessica, serta jurnalis yang mendalami kasus ini.
Film ini juga menghadirkan wawancara ekslusif kepada Jessica Wongso yang sedang menjalani hukuman 20 tahun penjara berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Film berdurasi 1 jam 26 menit itu nyatanya telah memberikan kesempatan bagi penonton untuk berfikir dari sudut pandang yang lain. Alhasil, banyak penonton yang dulu yakin kalau Jessica Wongso adalah pembunuh Mirna berbalik mendukungnya.
Tak hanya itu, muncul pula beragam opini yang salah satunya mencurigai bahwa Edi Darmawan Salihin adalah dalang dari kasus kopi sianida ini. Hal ini karena adanya perkataan dan tindak tanduk aneh dari ayah Mirna itu.
Warganet menilai Edi sebagai sosok yang arogan dan mencurigakan. Ia seolah bukan mencari kebenaran siapa pembunuh Mirna, tetapi terobsesi untuk membuat Jessica Wongso menjadi pelakunya.
Menanggapi rumor soal dirinya, Edi Darmawan Salihin pun buak suara. Hal itu disampaikan Edi dalam acara wawancara eksklusif di channel Youtube Karni Ilyas Club yang ditayangkan secara live pada Jumat (6/10/2023) malam.
Sebagai prolog, Edi mengungkapkan dalam kesempatan tersebut, dia ingin menyampaikan permohonan maafnya dan meminta izin untuk memberikan penjelasan dengan harapan agar netizen dan warga Indonesia tidak terkecoh dengan Netflix.
"Jadi gini, Netflix itu, saya ketipu sama dia," ujar Edi.
Menurutnya, Netflix dimiliki oleh seorang warga negara Singapura bernama Jessica Wong. Namun yang bertindak sebagai director dan sutradara dalam proses pengambilan gambar sekaligus wawancara dirinya beserta keluarganya dalam film dokumenter tersebut bernama Rob Smith.
Edi juga mengaku dia tidak mendapatkan apapun dari pembuatan film dokumenter tersebut. Edi mengungkapkan kekecewaannya dan mengatakan karena alasan itulah hal-hal buruk seperti opini negatif publik terhadapnya ini bisa terjadi.
"Saya nggak dapat apa-apa dari dia. Cuma dia minta tolong untuk menjawab, ya saya jawab. Tapi kenyataannya apa yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada," lanjutnya.
"Netflix itu dia cari duit. Kalau perlu di adu domba kita kayak jaman Belanda dulu, warga dengan warga, tapi yang dapet duit dia," tandasnya.
Edi dengan tegas dan berulang mengatakan bahwa apa yang dibuat Netflix dalam dokumenternya itu adalah hal yang salah. Selain itu Edi juga mengomentari pengguna Netflix yang harus membayar jika ingin berlangganan dan merasa bahwa memang tujuan Netflix membuat kasus ini besar agar Netflix bisa meraup banyak keuntungan.
"Jadi Netflix itu mohon dilupakan aja karena dia bikin itu sampah lah kasarnya ya. Jadi nggak bener," tambahnya.
"Saya ingatkan jangan nonton Netflix. Mendingan beli jajan di Gojek," tandasnya.
tags: #jessica wongso #mirna #ice cold #edi darmawan salihin #netflix
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Rumor Pergantian STY ke Kluivert, Konspirasi FIFA untuk Indonesia di Piala Dunia?
16 Januari 2025
Amerika akan Blokir TikTok, Pengguna Pindah ke RedNote
16 Januari 2025
Bubuk Pink untuk Padamkan Api Kebakaran di Los Angeles Tuai Kontroversi, Mengapa?
16 Januari 2025
Prodi Magister Hukum Unwahas Semarang Benchmarking ke IIUM di Malaysia
16 Januari 2025
Soal Libur Sekolah saat Ramadhan, Mendikdasmen: Tunggu SE Bersama
16 Januari 2025
Ketua MKKS SMP Wonosobo Minta Kepala Sekolah Saling Bangun Kolaborasi
16 Januari 2025
DKP Jawa Tengah Siap Dukung Program Makanan Bergisi Gratis dari Hasil Perikanan
16 Januari 2025
Kemenag Rilis EMIS 4.0 GTK Madrasah Pengganti Simpatika, Simak Kegunaannya
16 Januari 2025
Desak Tiga Laporan Kasus Ditindaklanjuti, GNPK-RI Datangi Kejari Brebes
16 Januari 2025
Sesuai Amanat UU, Kemenkop RI Serahkan Daftar Koperasi ke OJK
16 Januari 2025
Para Napi Rutan Salatiga Ikuti Pemeriksaan Kesehatan
16 Januari 2025