Tekan Harga Beras di Pasaran, Bulog Surakarta Giatkan Program SPHP

Beras SPHP dari Bulog menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dengan dijual harga eceran tertinggi mencapai Rp10.900/kg.

Senin, 09 Oktober 2023 | 07:59 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Solo - Perum Bulog Kota Surakarta memastikan untuk menekan harga beras di pasaran, segala upaya dilakukan untuk mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal ini dilakukan dalam rangka mengendalikan harga beras di pasaran yang cukup tinggi untuk kualitas medium di pasar wilayah Solo raya mencapai Rp13.000 per kilogram.

Wakil Kepala Perum Bulog Surakarta Andrew R Shahab mengatakan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk mendistribusikan beras SPHP agar merata hingga ke masyarakat.

BERITA TERKAIT:
Grebek Pabrik Beras Oplosan, Polisi Sita 1.000 Kilogram Beras
Polres Brebes Gelar Gerakan Pangan Murah, Sediakan 100 Ton Beras Terjangkau
Petugas BPS Lakukan Pendataan Gudang di Brebes
Bupati Paramitha Luncurkan Penyaluran CPP untuk Bantuan Pangan Beras Tahun 2025
Bulog Tegal Targetkan Serapan Gabah 90 Ribu Ton di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan

“Di tengah tingginya harga beras per kilogram sampai saat ini, beras SPHP dari Bulog memang menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dengan dijual harga eceran tertinggi mencapai Rp10.900/kg. Harga ini, masih di bawah dari harga beras lainnya di pasaran yang kini dijual mencapai Rp13.000/kg,” tuturnya dikutip, Senin.

"Kami selalu melakukan monitoring di pasar-pasar Solo raya agar aturan maksimal membeli dua pak masing-masing isi 5 kg per pak untuk setiap pembeli bisa berjalan lancar," sambungnya.

Perum Bulog untuk menekan harga beras di pasaran sejak Januari 2023 sudah menyalurkan beras SPHP ke masyarakat lebih dari 16.000 ton ke berbagai saluran melalui distributor, pengecer, pedagang pasar, operasi pasar, ritel modern, dan gerakan pasar murah (GPM), di tujuh kota kabupaten di Solo raya.

"Kami melakukan operasi pasar bekerja sama dinas setempat, baik di kelurahan, kecamatan maupun tempat-tempat rekomendasi dari dinas terkait," kata Andrew.

Menyinggung soal pengawasan beras SPHP, kata dia, pihak retail modern sudah mengingatkan, langsung memberikan imbauan terkait pengarahan dari Badan Pangan Nasional (BPN) untuk di retail maksimal dua pak per pembeli. Tujuannya agar banyak masyarakat yang merasakan beras di harga yang ditentukan oleh pemerintah, Rp10.200/kg.

"Kami pengawasan dari tim monitor baik dari Bulog sendiri maupun mengajak dinas terkait untuk monitoring di titik-titik yang menjadi pengambilan beras SPHP tidak hanya di retail modern atau pasar, tetapi juga dilakukan saat operasi pasar. Harga beras SPHP dari Bulog saat ini dijual Rp9.950/kg hingga Rp10.200/kg hingga di tangan pengecer," katanya.

Selain itu, kata dia, pengawasan juga dilakukan dengan menempel spanduk pemberitahuan yang ditujukan bagi masyarakat di setiap agen Perum Bulog di pasar-pasar terkait harga eceran tertinggi untuk beras SPHP dijual Rp10.900/kg.

Perum Bulog Surakarta saat ini mendistribusikan beras SPHP ke-50 pasar di Solo raya atau tujuh kota kabupaten. Kalau di wilayah Solo sebanyak tiga pasar tradisional menjadi fokus distribusi beras SPHP, yakni di Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Nusukan. Kalau untuk droping beras bervariasi bisa 5 hingga 8 ton per hari.

Sementara itu, stok beras di Perum Bulog Kota Surakarta hingga saat ini, masih aman mencapai Rp17.000 ton setara beras. Jumlah beras sebanyak itu, bisa mencukupi kebutuhan pangan di Solo raya mencapai Januari hingga Februari 2024 mendatang.

***

tags: #bulog #beras #surakarta

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI