Terdampak Kekeringan, Masyarakat Tegalmulyo Klaten Manfaatkan Air Embung Tirta Mulya
Jarak Desa Tegalmulyo dari puncak Gunung Merapi hanya sekitar 4 kilometer sehingga menjadikannya desa tertinggi di Kabupaten Klaten.
Kamis, 12 Oktober 2023 | 13:15 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Jakarta - Masyarakat Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami kekurangan air akibat terdampak musim kemarau panjang tahun 2023 ini. Untuk memenuhi kebutuhan air, masyarakat setempat memanfaatkan air Embung Tirta Mulya untuk memberi minum ternak dan menyiram tanaman sayur-mayur.
Kepala Desa Tegalmulyo Sutarno mengatakan, selama ini air di Embung Tirta Mulya tidak pernah kering sehingga sangat membantu warga Desa Tegalmulyo. Meski demikian, diakuinya, beberapa waktu terakhir stok air di embung menipis karena terjadinya kekeringan.
BERITA TERKAIT:
Dorong Kesejahteraan Ratusan Petani, Pertamina Kembangkan Energi Transisi di Desa Uma Palak
Meski Masuki Musim Hujan, BPBD Cilacap Tetap Siagakan Bantuan Air Bersih
Sebanyak 12.150.000 Liter Air Bersih Didistribusikan Untuk Warga Terdampak Kekeringan di Blora
Empat Desa di Kudus Sudah Tak Ajukan Droping Air karena Hujan Mulai Turun
Ada 7.185 KK Warga Klaten Alami Krisis Air
Dikatakannya, Embung Tirta Mulya dibangun bersama antara Pemerintah Kabupaten Klaten, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan pihak swasta.
"Berawal dari kebutuhan masyarakat, bersama para relawan Merapi didukung tim riset UGM Yogyakarta di bawah bimbingan DR Ir Heru Indrayana dan juga bantuan CSR PT Tirta Investama, serta izin dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi Magelang dibangunlah embung ini," ujarnya, Rabu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberadaan embung tersebut membantu masyarakat mengatasi masalah kekurangan air saat musim kering.
"Air dari embung itu sangat membantu masyarakat di desa kami. Masyarakat biasanya menggunakan air dari embung untuk kebutuhan air ternak atau ngombor (membuat makanan ternak) dan menyirami tanaman sayur-sayuran," katanya.
Ia mengatakan setiap musim kemarau, desa-desa di kecamatan yang terletak di lereng Gunung Merapi termasuk Desa Tegalmulyo selalu mengalami krisis air.
Jarak Desa Tegalmulyo dari puncak Gunung Merapi hanya sekitar 4 kilometer sehingga menjadikannya desa tertinggi di Kabupaten Klaten.
"Mayoritas lapisan tanah atasnya yang berupa pasir menyebabkan air hujan jatuh langsung masuk ke lapisan tanah di bawahnya. Akibatnya, tidak ada cadangan air yang disimpan untuk musim kemarau sehingga warga mengalami kesulitan mendapatkan air," katanya.
Ia mengatakan Embung Tirta Mulya ini bermanfaat untuk menampung air hujan agar bisa digunakan sebagai sumber air baku masyarakat, terutama saat musim kemarau.
"Embung ini menahan limpahan air dari lereng Merapi saat musim hujan dan lapisan embungnya menahan air sebagai persediaan air selama musim kemarau seperti saat ini. Dengan kedalaman 5 meter mampu menampung sekitar 12.000 meter kubik air," tukasnya.
***tags: #kekeringan #kemarau #desa tegalmulyo #embung tirta mulya
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Warnai HUT Sragen, Pemkab Gelar Ziarah dan Napak Tilas Sejarah
17 Mei 2025

Dua Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Thailand Open 2025
17 Mei 2025

Nekat! Dua Bocil asal Salatiga Curi Cabai, Ngakunya karena Masalah Ekonomi
17 Mei 2025

Sebanyak 117 WNI Nekat Gunakan Visa Kerja untuk Berhaji, Ini Akibatnya!
17 Mei 2025

UPGRIS Terima Hibah BUku Karya Prof Rachmat Djoko Pradopo
17 Mei 2025

Sukseskan Layanan di Armuzna, PPIH Tempatkan Jemaah Haji Berbasis Syarikah
17 Mei 2025

Laga Krusial Barito Putera vs PSM Makassar di Pekan Ke-33
17 Mei 2025