Limbah Ban Digunakan jadi Alat Pemecah Ombak di Karawang
Planet Ban juga bekerjasama dengan produsen ban resmi untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu gerai .
Kamis, 19 Oktober 2023 | 04:50 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Karawang- Banyaknya limbah ban yang tidak dimanfaatkan atau didaur ulang bisa menjadi masalah bagi lingkungan. Oleh itu, barang tersebut harus dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan itu seperti yang dilakukan di pantai Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang selama ini mengalami abrasi. limbah ban itu dimanfaatkan sebagai alat pemecah ombak.
Belum lama ini, jaringan toko suku cadang kendaraan roda dua PT Surganya Motor Indonesia atau yang dikenal dengan Planet Ban, memproses lebih dari 500 ban bekas sepeda motor menjadi alat pemecah ombak yang membentang 250 meter di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis.
BERITA TERKAIT:
Gubernur Terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi Tolak Mobil Dinas Baru, Minta Anggaran Dialihkan untuk Masyarakat
Kembangkan Wilayah Perbatasan, Pemprov Jateng dan Jabar Jalin Kerja Sama
Pemprov Jateng dan Jabar Siapkan Skema Kerjasama Optimalisasi Bandara Internasional Kertajati
Kunjungi DWM, Siswa SMKN 4 Banjar Rasakan Pengalaman Jadi Pembawa Berita
Indonesia Bentuk TIKORDA untuk Perkuat Upaya Terpadu Pencegahan Zoonosis dan PIB di Tingkat Subnasional
Hal itu disampaikan oleh CEO Planet Ban Andi Harjoko dalam pernyataan persnya, Rabu (18/10/2023). "Tak hanya mengurangi jumlah limbah ban yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir, kolaborasi bersama CarbonEthics ini dapat mengendalikan abrasi dan melindungi pemukiman masyarakat dari gelombang laut," ucap Andi.
Dalam 30 tahun terakhir, lahan seluas 69,28 hektar di daerah pesisir Desa Tanjung Pakis telah terdampak abrasi yang masif. limbah ban motor bekas dipilih sebagai alat pemecah ombak karena sifat elastis karet pada ban yang dapat menyerap energi dari gelombang laut dan memecahkannya menjadi energi kinetik yang lebih rendah.
Dikombinasikan dengan bambu, alat pemecah ombak yang terbuat dari limbah ban bekas yang telah didaur ulang memiliki potensi yang optimal untuk mengurangi kekuatan gelombang tinggi dan melindungi pantai dari abrasi secara efektif, sekaligus mudah dibentuk dibandingkan material lainnya.
Kegiatan Planet Ban tersebut mendapatkan apresiasi dari CEO CarbonEthics Agung Bimo Listyanu. "Dengan memanfaatkan limbah ban bekas dari Planet Ban, diperkirakan inisiatif ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5 persen dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis yang terdampak abrasi pada 2026," katanyag.
"Hal ini dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar dan konservasi 40.000 pohon mangrove dari gelombang tinggi," sambung Bimo.
Planet Ban telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru di toko Planet Ban dalam upaya mengurangi dampak negatif dari limbah. Ban bekas itu akan diolah ulang menjadi produk yang berguna melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
Planet Ban juga bekerjasama dengan produsen ban resmi untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu gerai Planet Ban, sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah mengurangi limbah plastik.
Upaya pengelolaan limbah ban ini merupakan bagian dari implementasi prinsip 5i (Reduksi Emisi, Konversi, Konservasi, Proteksi dan Mediasi) yang diadopsi Planet Ban dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Lebih dari itu, Planet Ban telah melaksanakan sejumlah inisiatif penting untuk mendukung komitmen zero emission dan zero waste, termasuk layanan uji emisi dan servis berkala, pengelolaan limbah oli dan ban motor beserta plastik pembungkusnya, penggunaan bahan ramah lingkungan untuk suku cadang motor, serta pengembangan layanan terbaru untuk mendukung ekosistem motor listrik.
***tags: #jawa barat #plastik #limbah #pesisir #abrasi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Mengulik Beasiswa Luar Negeri ala Belajar Semenit oleh Akun TikTok @vincdels
15 Januari 2025
"Together Unstoppable" Jadi Tema Perayaan Ulang Tahun Ke-7 Harris Sentraland Semarang
15 Januari 2025
Kebakaran Landa Sejumlah Bangunan di Kemayoran Gempol
15 Januari 2025
PT Sritex Pailit, Karyawan PT Biratex Industries Pilih di PHK Daripada Going Concern
15 Januari 2025
Menag Nasaruddin Umar Minta Penghulu Berkontribusi Turunkan Angka Perceraian
15 Januari 2025
Demi Keadilan Jamaah, Ketua MUI Cholil Nafis Serukan Perbaikan Sistem Dana Haji
15 Januari 2025
Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 900 Meter
15 Januari 2025
MUI dan Delegasi Akademisi Oman Bahas Potensi Kerja Sama Internasional
15 Januari 2025
Selamat! Dua Dosen Universitas Semarang Dapat SK Guru Besar
15 Januari 2025
OJK Luncurkan Buku Saku Perempuan Cerdas Keuangan
15 Januari 2025
Polisi di Surakarta Sisihkan Gaji untuk Beli Sembako bagi Kaum Duafa
15 Januari 2025