Mahfud MD Ungkap Sempat Ditawari Jadi Cawapres Anies dan Prabowo

Sementara itu, Mahfud mengatakan bahwa Prabowo dua kali memberi sinyal untuk mengajaknya menjadi cawapres.

Jumat, 20 Oktober 2023 | 18:15 WIB - Politik
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Mahfud MD resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelum deklarasi tersebut, Menko Polhukam itu mengungkap bahwa dirinya sempat ditawari menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Mahfud MD di depan Ganjar Pranowo dalam wawancara eksklusif yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab. Ia menyebutkan tawaran menjadi cawapres Anies ia terima dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, salah satu partai politik pengusung Anies.

BERITA TERKAIT:
Bawaslu Gerebek Pertemuan Kades di Semarang, Berikut Tanggapan Tokoh PDI Perjuangan
Ganjar: Politik Machiavellian Gunakan Penegak Hukum Jadi Alat Pembuat Rasa Takut
Akan Memasuki Usia 79 Tahun, Berikut Gubernur yang Pernah Menjabat di Jawa Tengah
Mantan Ajudan Ganjar Pranowo Maju Pilkada Tegal, Ambil Formulir Cawabup di Panti Marhaen 
Prabowo Wacana Tambah Menteri Jadi 40 Jabatan, Ganjar Ingatkan Politik Akomodasi  

"Saya sudah dihubungi oleh mereka, waktu itu, bahkan ketua parpol yang menghubungi saya. Dia bilang 'Pak Mahfud, kami menjajaki kalau cari orang nih. Kami kan nanti punya hak untuk mengusulkan nama, mau enggak Pak Mahfud dipasangkan dengan Pak Anies?" kata Mahfud, dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab Kamis (19/10/2023).

Mahfud mengatakan, ketika itu ia langsung menolak tawaran tersebut karena khawatir dituding menjadi biang kerok bubarnya koalisi pengusung Anies. Padahal, sebagai Menko Polhukam sudah menjadi tugasnya menjaga situasi politik.

"Bukan saya ada masalah dengan Anies, (koalisi) partai Anda nanti pecah saya bilang. Karena kalau Anda bawa saya ke sana nanti setelah satu partai, Partai Demokrat bisa lari dari tempat Anda lalu yang dituduh saya memecah belah," kata dia.

Sementara itu, Mahfud mengatakan bahwa Prabowo dua kali memberi sinyal untuk mengajaknya menjadi cawapres. Terlebih, Mahfud adalah ketua tim sukses ketika Prabowo pada Pilpres 2019.

"Sebelumnya juga pernah bilang di Istana, salaman, 'Pak Mahfud ini mau pilpres, kita dulu pernah sama-sama ya, kita nanti bisa menjemput takdir kiranya' begitu, salaman bentar," kata Mahfud menirukan ucapan Prabowo.

Mahfud menyebutkan, Prabowo juga menyinggung rencana berduet dengannya ketika bersilaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Ia menuturkan, saat itu Prabowo mengaku ingin membawa tokoh berlatar belakang Nahdlatul Ulama untuk menjadi cawapresnya.

"'Saya mau dengan NU, tapi bukan dengan PKB gitu. Saya mau koalisi dengan PKB, wapres NU tapi bukan dengan Cak Imin'. Siapa, 'ya nomor satu Khofifah, nomor dua Pak Mahfud' begitu," kata Mahfud menirukan Prabowo.

Mahfud menyarankan agar Prabowo melakukan simulasi antara dirinya atau Khofifah yang menjadi cawapresnya.

"'Ya simulasikan saja Pak' saya bilang gitu waktu itu. Jadi pernah juga (diajak Prabowo), tetapi saya tidak pernah bilang iya juga," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
 

***

tags: #ganjar pranowo #anies baswedan #mahfud md #prabowo subianto #cawapres

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI