Heboh Jokowi Fasih Pidato Pakai Bahasa Mandarin, Kemenkominfo Pastikan Itu Hoaks: Disunting Pakai AI Deepfake

Video ini kemudian direkayasa dengan teknologi AI sehingga menampilkan Jokowi seolah-olah fasih berbahasa Mandarin.

Sabtu, 28 Oktober 2023 | 11:13 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan momen ketika Presiden Jokowi sedang berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan bahwa video tersebut tak benar alias hoaks dan diduga merupakan hasil rekayasa menggunakan Artificial Intelligence (AI).

Dalam video tersebut, Presiden Jokowi tampak sedang berpidato sambil memegang sebuah kertas. Alih-alih menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, RI 1 itu berpidato menggunakan bahasa Mandarin, bahkan bisa dibilang fasih.

BERITA TERKAIT:
MUI Ajak Masyarakat Perangi Judi Online
Kemenkominfo Jadikan Klaten Pusat Peluncuran Bantuan Akses Internet FBB 2024
Kemenkominfo Klaim Blokir Hampir Tiga Juta Konten Judi Online
Kemenkominfo akan Kirim Surat ke X Soal Konten Pornografi 
Masyarakat Diimbau Waspada Tawaran Haji Tanpa Menunggu

Video yang banyak beredar di X (Twitter) tersebut juga disertai dengan narasi 'Jokowi berbahasa Mandarin'.

"Kementerian Kominfo menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil suntingan yang menyesatkan," kata Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel A Pangerapan melalui keterangan resmi di lama Kominfo, dikutip Sabtu (28/10/2023).

Dari hasil penelusuran Kominfo, video yang beredar tersebut identik dengan unggahan kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) tertanggal 13 November 2015. Video ini kemudian direkayasa dengan teknologi AI sehingga menampilkan Jokowi seolah-olah fasih berbahasa Mandarin.

"Secara visual, video tersebut identik, tetapi telah disunting sedemikian rupa dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) 'deepfake'. Presiden Jokowi tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato tersebut, sehingga ini adalah bentuk disinformasi," ujarnya.

Samuel lantas mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati jika mendapatkan informasi yang rawan dimanipulasi. Selain itu, juga agar tidak ikut menyebarluaskan konten hoaks atau disinformasi dalam bentuk apapun melalui platform digital.

"Kominfo menghimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi dan/atau diselewengkan, dan selalu rujuk sumber-sumber terpercaya seperti situs Pemerintah dan/atau media yang kredibel," imbau Dirjen Aptika.

"Kementerian Kominfo juga sedang melakukan takedown dan memberikan label disinformasi atas konten tersebut," imbuhnya.

***

tags: #kemenkominfo #hoaks #presiden jokowi #bahasa mandarin #artificial intelligence

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI