Pemprov Jateng Dorong Peningkatan Literasi Keuangan guna Antisipasi Jeratan Pinjol Ilegal

Pemprov Jateng terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan supaya pemahaman masyarakat meningkat.

Minggu, 29 Oktober 2023 | 13:16 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan, supaya pemahaman masyarakat meningkat. Dengan begitu, akses modal bagi pelaku UMKM maupun maraknya pinjol yang menyasar berbagai kalangan masyarakat dapat teratasi bersama.

Dalam hal ini, Pemprov Jateng bersama Bank Indinesia dan Otoritas Jasa keuangan (OJK) memberikan edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Hal itu guna mengantisipasi masyarakat agar tidak terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal. Selain itu,  masyarakat dapat memahami dan mampu mengakses layanan lembaga keuangan.

BERITA TERKAIT:
Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ 2026, Taj Yasin Temui Menag
Atlet USM Raih Juara 2 Tarung Derajat Pomprov Jateng 2025
Pemprov Jateng Gandeng Baznas Renovasi 750 RTLH di Tahun 2025
BUMD Pemprov Jateng Serap 30 Ribu Ton Garam Petambak Lokal, Suplai Kebutuhan Industri
Pemprov Jateng Jalin Kerjasama Penguatan Bidang Kelautan dan Perikanan dengan Fujian

"Selama ini kami sudah melakukan kolaborasi mengenai inklusi  dan literasi keuangan. Ini menjadi salah satu program yang harus kita kejar, sebab cakupan inklusi maupun literasi keuangan kita belum 100%," ujar Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno di sela acara "The Jewel of Central Java" di Lapangan Pancasila Semarang, Sabtu, 28 Oktober 2023 malam.

Menurut dia, literasi dan inklusi keuangan yang masih rendah menjadi kendala masyarakat mengakses permodalan. Sebab,  masyarakat tidak  mengetahui hal ihwal layanan lembaga keuangan maupun pinjaman permodalan perbankan dengan bunga rendah. Tak pelak, tidak sedikit masyarakat yang terjebak rentenir dan pinjol ilegal.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan OJK Jateng-DIY menyelenggarakan Bulan Inklusi keuangan dan Safari Rupiah.

Melalui kegiatan Safari Rupiah, Bank Indonesia menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cinta, bangga, dan paham rupiah.

Rahmat mengatakan, sebagai warga Indonesia yang tinggal di Tanah Air Indonesia wajib menggunakan mata uang rupiah dalam bertransaksi, baik tunai maupun nontunai. Hal ini sekaligus untuk menumbuhkan nasionalisme dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng.

"Ini adalah bulan inklusi keuangan yang digagas oleh OJK. Kenapa acara ini disebut The Jewel of Central Java, karena ini mungkin satu-satunya kota di Indonesia yang OJK dan Bank Indobesia berkolaborasi memeriahkan inklusi keuangan," ujar Rahmat.

***

tags: #pemprov jateng #pinjaman online #ilegal #literasi #keuangan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI