Pemprov Jateng Dorong Peningkatan Literasi Keuangan guna Antisipasi Jeratan Pinjol Ilegal
Pemprov Jateng terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan supaya pemahaman masyarakat meningkat.
Minggu, 29 Oktober 2023 | 13:16 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan, supaya pemahaman masyarakat meningkat. Dengan begitu, akses modal bagi pelaku UMKM maupun maraknya pinjol yang menyasar berbagai kalangan masyarakat dapat teratasi bersama.
Dalam hal ini, Pemprov Jateng bersama Bank Indinesia dan Otoritas Jasa keuangan (OJK) memberikan edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Hal itu guna mengantisipasi masyarakat agar tidak terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal. Selain itu, masyarakat dapat memahami dan mampu mengakses layanan lembaga keuangan.
BERITA TERKAIT:
Program Cek Kesehatan Gratis dan Speling Pemprov Jateng Sasar Ribuan Driver Elf
Pemprov Jateng Siap Maksimalkan Potensi Hutan Lewat Kolaborasi
Pemprov Jateng Siapkan Pemandu Gunung, Tangkap Peluang Wisata Alam
Perolehan Zakat Capai Rp36,07 Miliar, Baznas Jateng Dorong Sinergi dengan Program Pemprov
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
"Selama ini kami sudah melakukan kolaborasi mengenai inklusi dan literasi keuangan. Ini menjadi salah satu program yang harus kita kejar, sebab cakupan inklusi maupun literasi keuangan kita belum 100%," ujar Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno di sela acara "The Jewel of Central Java" di Lapangan Pancasila Semarang, Sabtu, 28 Oktober 2023 malam.
Menurut dia, literasi dan inklusi keuangan yang masih rendah menjadi kendala masyarakat mengakses permodalan. Sebab, masyarakat tidak mengetahui hal ihwal layanan lembaga keuangan maupun pinjaman permodalan perbankan dengan bunga rendah. Tak pelak, tidak sedikit masyarakat yang terjebak rentenir dan pinjol ilegal.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan OJK Jateng-DIY menyelenggarakan Bulan Inklusi keuangan dan Safari Rupiah.
Melalui kegiatan Safari Rupiah, Bank Indonesia menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cinta, bangga, dan paham rupiah.
Rahmat mengatakan, sebagai warga Indonesia yang tinggal di Tanah Air Indonesia wajib menggunakan mata uang rupiah dalam bertransaksi, baik tunai maupun nontunai. Hal ini sekaligus untuk menumbuhkan nasionalisme dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng.
"Ini adalah bulan inklusi keuangan yang digagas oleh OJK. Kenapa acara ini disebut The Jewel of Central Java, karena ini mungkin satu-satunya kota di Indonesia yang OJK dan Bank Indobesia berkolaborasi memeriahkan inklusi keuangan," ujar Rahmat.
***tags: #pemprov jateng #pinjaman online #ilegal #literasi #keuangan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kemenag Gelar Sertifikasi dan Uji Kompetensi Amil Zakat
30 April 2025

Purna Tugas, 101 PNS di Pemkot Semarang Terima SK Pensiun
30 April 2025

Pasar China Dorong Lonjakan Ekspor Wine Australia, Nilai Capai 2,64 Miliar Dolar
30 April 2025

Ahmad Luthfi : Pariwisata Jateng Harus Go Internasional
30 April 2025

Soto Vaganza hingga Semarang Night Carnival Siap Meriahkan Hari Jadi Kota Semarang
30 April 2025

Omoda C3 dan C7 Resmi Diluncurkan, Tawarkan Desain Futuristik dan Teknologi Canggih
30 April 2025

Kemenkum Jateng Gelar Sosialisasi Pedoman IRH untuk Pemda
30 April 2025

Pendapatan Pelaku UMKM Ini Naik hingga Rp10 Juta per Bulan berkat Bantuan Baznas
30 April 2025

Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik, Dipicu Kenaikan Harga Emas Global
30 April 2025