Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Puting Beliung saat Pancaroba
angin puting beliung memiliki karakteristik berupa durasi yang singkat atau sekitar 10 menit.
Kamis, 02 November 2023 | 14:58 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Cilacap - Masyarakat Jawa Tengah (Jateng) yang berada di wilayah selatan maupun pegunungan tengah Jateng diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya angin puting beliung saat pancaroba atau saat pergantian musim. Imbauan itu disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Klimatologi (BMKG).
kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menerangkan bahwa saat ini masih berlangsung pancaroba atau masa peralihan musim, yakni dari kemarau menuju musim hujan.
BERITA TERKAIT:
Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah di Bekasi Alami Kerusakan
Sejumlah Rumah di Sukabumi Rusak akibat Diterjang Puting Beliung
BMKG Ingatkan Potensi Angin Puting Beliung Saat Musim Pancaroba
Cegah Risiko Puting Beliung, Warga Grobogan Diminta Pangkas Pohon
Puting Beliung Terjang Tujuh Rumah di Kawasan Badui Lebak
“Secara umum, wilayah Jateng akan memasuki awal musim hujan pada bulan November ini," kata Teguh, Kamis.
Teguh menyebut, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap angin puting beliung yang berpotensi terjadi saat pancaroba. Menurut dia, angin puting beliung berpotensi terjadi terutama ketika kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah dan panas terik.
“Akan tetapi saat menjelang sore hingga sore hari atau menjelang malam hari, terlihat adanya awan Cumulonimbus (Cb) yang berbentuk seperti bunga kol, menjulang, serta berwarna hitam gelap. Awan Cb ini yang berpotensi mengakibatkan terjadinya hujan lebat dengan durasi singkat disertai petir dan angin kencang atau yang dikenal dengan sebutan angin puting beliung," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan terjadinya angin puting beliung sulit diprediksi meskipun secara kasat mata terlihat adanya awan Cb yang merupakan salah satu faktor pemicunya.
Menurut dia, angin puting beliung memiliki karakteristik berupa durasi yang singkat atau sekitar 10 menit dan lokasi kejadiannya sangat lokal berkisar lima sampai 10 kilometer serta kecil kemungkinan terjadi kembali di tempat yang sama.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko bencana.
"Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana angin beliung, antara lain memangkas pohon untuk mengurangi kerimbunan, atau tebang pohon yang sudah mati agar tidak roboh terkena angin," sambungnya.
***tags: #puting beliung #bmkg #pancaroba
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Indra Sjafri Lulus FIFA Technical Leadership Diploma
08 Desember 2024
Serunya Peringatan Hari Ibu tingkat Kota Semarang di Pasar Modern BSB City Mijen
08 Desember 2024
Persib Bandung Fokus ke BRI Liga 1 2024/25
08 Desember 2024
Cilacap Gelar Event Besar, Fashion hingga Kuliner
08 Desember 2024
Panpel PSIS Jelaskan Voucher Tetap Bisa Digunakan untuk Laga Lawan Bali United
08 Desember 2024
Gilo-gilo, Jajanan Gerobak Khas Semarang yang Masih Eksis Hingga Kini
08 Desember 2024
Sumarno: Upaya Pencegahan Perlu Jadi Prioritas Guna Atasi Penyakit
08 Desember 2024
Di Tahun 2025, Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
08 Desember 2024
MIKTA Short Film Festival: Menjembatani Kolaborasi Lintas Budaya Melalui Seni Film
08 Desember 2024
Presiden Prabowo Optimistis Potensi Besar Indonesia untuk Capai Target
08 Desember 2024