Persoalan Rob di Demak Memprihatinkan, Relokasi bukan Solusi 

Ia menyebut solusi relokasi atas dampak rob bukan menjadi solusi. Namun bagaimana masyarakat bisa adaptasi dengan rob secara nyaman.

Senin, 06 November 2023 | 21:13 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Demak - Kondisi rob di Kabupaten Demak saat ini sudah sangat memprihatinkan. Kesadaran bersama untuk menyelesaikan persoalan rob harusnya mulai tumbuh di masyarakat. 

Hal ini menjadi isu yang dibahas dalam diskusi bertema Demak Menolak Tenggelam yang dilaksanakan baru-baru ini. Dalam diskusi ini sejumlah tokoh memberikan "urun rembug" untuk menyelesaikan permasalahan rob

BERITA TERKAIT:
Jam’iyyah NU Jangan Dimobilisasi untuk Dukung Paslon 02 Prabowo-Gibran
Ganjar Dicurhati Nelayan, Harga Ikan Anjlok karena Impor dari Tiongkok
Milenial dan Gen Z Diskusi Publik Soal Pemimpin Masa Depan, Ganjar-Mahfud Dinilai Miliki Tiga Poin Penting Ini 
Diskusi PPPI, Capres Harus Menyatakan Secara Eksplisit Penegakan Hukum
Indonesia Hadapi Tantangan Besar dalam Melawan TPPO

Rais Syuriyah PWNU Jateng, Ubaidillah Shodaqoh mengatakan kondisi rob di Demak sudah sangat memprihatinkan. 

"Ya sangat memprihatinkan, dan bagaimana tempat ini bisa meluas kalau toh pemerintahannya tidak memiliki empati, kemudian warga bersama aktivis, warga harus memiliki empati bersama-sama. Sebab ini nasib yang kita tanggung sama-sama. Berpindah bukan merupakan solusi, berpindah itu banyak problem daripada dia tetap berada di situ," kata pria yang akrab disapa Mbah Ubed itu usai acara, Sabtu (4/11/2023).

Ia menyebut solusi relokasi atas dampak rob bukan menjadi solusi. Namun bagaimana masyarakat bisa adaptasi dengan rob secara nyaman.

"relokasi itu tidak mengatasi itu, yang namanya relokasi itu mengusir bukan mengatasi. Bagaimana penduduk tetap nyaman di situ menyesuaikan dengan air kan kalau tidak bisa membuat tembok laut untuk menanggulangi air itu, kemudian janganlah eksploitasi air dalam itu harus segera diatasi, untuk kota-kota pabrik-pabrik itu, maka PAM itu harus masuk ke situ," ujarnya.

"Jadi tidak ada penurunan terus karena penyedotan air tanah," imbuhnya.

Ia menyebut kondisi rob di Demak berbeda jauh sebelum tahun 2000. Banyak tumbuhan subur di wilayah Sayung yang kini sudah hilang.

"Perbedaannya jauh, Timbulsloko sebelum tahun 2000 itu banyak santri di situ dolan di situ. Dulu itu ada kelapa, ada sayur-sayuran, ada padi. Masyarakat setelah selesai menanam padi pergi ke laut mencari ikan," terangnya.

Ia menyebut salah satu solusi warga terdampak rob dengan rumah apung. Sementara transportasinya menggunakan perahu.

"Di antaranya (solusi rumah apung), makanya saya menantang pada para ahli, bisakah mengatasi bangunan yang murah yang ada di situ, sehingga tidak tenggelam. Kalau itu ditata apik menjadi kampung air bisa dibuat wisata dan sebagainya," ujarnya.
 

***

tags: #diskusi #rob #demak #relokasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI