Terus-terusan Dibombardir Israel, Segini Jumlah Warga Palestina Tersisa di Gaza
Bukannya melarikan diri ke selatan, ujar dia, penduduk di kedua wilayah tersebut memilih mengungsi ke tempat-tempat penampungan atau ke rumah kerabat dan teman mereka.
Rabu, 08 November 2023 | 13:55 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Gaza - Juru Bicara Kementerian Dalam negeri Palestina Iyad al-Buzm pada Selasa (7/11) menyatakan berapa banyak jumlah warga Palestina yang masih bertahan di Gaza.
Sekitar 900 ribu warga Palestina masih berada di Gaza City dan bagian utara Jalur Gaza, meskipun militer Israel terus melakukan pemboman udara dan artileri untuk memaksa mereka melarikan diri ke selatan.
BERITA TERKAIT:
Banjir di Prampelan Demak, 109 Warga Mengungsi
Ditpolairud Polda Jateng Evakuasi Sejumlah Warga terdampak Banjir di Kota Pekalongan
Dua Warga Jombang Hilang Diduga Tertimbun Longsor
Warga Diimbau Tidak Konvoi saat Malam Tahun Baru 2025
Polisi Buru Pelaku Bentrokan Maut di Kawasan Tanah Abang Jakpus
“Meskipun pembantaian yang dilakukan penjajah terkonsentrasi di Kota Gaza dan Gaza utara dan adanya perang psikologis yang memaksa warga meninggalkan rumah mereka, pendudukan (Israel) tidak mampu mencapai tujuannya untuk menggusur orang-orang,” ungkapnya.
Bukannya melarikan diri ke selatan, ujar dia, penduduk di kedua wilayah tersebut memilih mengungsi ke tempat-tempat penampungan atau ke rumah kerabat dan teman mereka.
Populasi Gaza City dan sekitarnya melebihi 1,1 juta dari total 2,2 juta warga Palestina. Semuanya menghadapi kondisi kehidupan yang sangat mengerikan akibat blokade Israel yang berlangsung sejak 2006.
“Jumlah pusat penampungan di kota-kota di Jalur Gaza telah mencapai 225, dengan 97 di antaranya berada di Kota Gaza dan Gaza utara, menampung 311.000 pengungsi,” kata Al-Buzm.
Al-Buzm menyebut pusat-pusat perlindungan di Gaza City dan Gaza utara terletak di 87 sekolah, sembilan rumah sakit, dan satu gereja. Namun, tempat orang-orang mencari perlindungan untuk menghindari pemboman Israel itu juga bisa menjadi target sasaran serangan.
Mengenai kondisi kehidupan yang menantang di Gaza, Al-Buzm mengatakan semua toko roti tidak dapat beroperasi karena serangan langsung Israel. Selain itu, kelangkaan bahan bakar dan tepung menimbulkan potensi bencana yang serius.
“Orang-orang terpaksa meminum air yang terkontaminasi karena blokade Israel yang memutus pasokan air ke Gaza City dan Gaza utara. Tidak ada bantuan yang sampai ke warga di Gaza City dan Gaza utara selama 32 hari terakhir, dan tidak ada pasokan yang dikirim ke pusat penampungan atau daerah permukiman," ujar Al-Buzm.
Dia kemudian mengatakan bahwa koridor aman yang disebut-sebut oleh Israel hanya sebuah kebohongan, dan sebaliknya, telah berubah menjadi koridor kematian karena kejahatan yang dilakukan oleh penjajah di Gaza.
“Kami memperingatkan bahwa penjajah akan melakukan pembantaian dan tekanan psikologis untuk memaksa masyarakat Gaza City dan Gaza utara meninggalkan rumah mereka. Ke mana mereka akan pergi?” tanya Al-Buzm.
“Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza, dan wilayah selatan tidak dapat menampung semua orang yang dikepung," ujar dia, menambahkan.
tags: #warga #palestina #penduduk #gaza
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Wasit Tajikistan Pimpin Laga Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
24 Maret 2025

Selandia Baru Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Kaledonia Baru
24 Maret 2025

Pemprov Jateng Hapuskan Pokok Pajak dan Denda Pada PKB
24 Maret 2025

BPI Danantara Resmi Perkenalkan Jajaran Direksi dan Dewan Penasihat
24 Maret 2025

Kemenperin Usulkan Moratorium Ekspor Kelapa Akibat Kelangkaan dan Harga Mahal
24 Maret 2025

Ahmad Luthfi Pastikan Perusahaan Bayar THR Karyawan
24 Maret 2025

Pemotor di Sleman Tewas Usai Tabrak Truk yang Mogok di Jalan Babarsari
24 Maret 2025

Polres Jaktim Tepis Isu Polisi Tangkap Mahasiswa dan Minta Tebusan Rp12 Juta
24 Maret 2025

Warga Jember Dikejutkan Ular King Kobra Masuk Rumah saat Sahur
24 Maret 2025

7 Deretan Film Yang Siap Temani Lebaranmu di Bioskop
24 Maret 2025