Berdasarkan Penelitian Gemar Tambahkan Garam pada Masakan bisa Tingkatkan Resiko Diabetes Tipe 2

Peneliti dari Tulane University menjelaskan bahwa keingintahuan mereka terhadap isu tersebut dipicu oleh penelitian yang mereka terbitkan tahun lalu.

Minggu, 12 November 2023 | 09:20 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Seebuah studi yang diterbitkan oleh May Clinic Proceeding awal bulan ini menyatakan bahwa orang yang gemar menambahkan garam ke dalam makanannya, semakin besar kemungkinan mereka terkena Diabetes tipe 2.

Peneliti dari Tulane University menjelaskan bahwa keingintahuan mereka terhadap isu tersebut dipicu oleh penelitian yang mereka terbitkan tahun lalu.

BERITA TERKAIT:
Inovasi Permen Jelly Ramah Diabetes Karya Mahasiswa UNAIR
Diabetes Banyak Ditemui Pada Anak, Menkes: Ini Bisa Fatal
Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes untuk Hidup Sehat
Alasan Sakit Diabetes, Juragan Kos di Semarang Konsumsi Daging Kucing Selama 3 Tahun
Studi Ungkap Makanan-makanan Ini Baik untuk Bantu Diet Diabetes

"Kami baru-baru ini menemukan bahwa menambahkan garam ke dalam makanan merupakan indikator potensial untuk asupan garam jangka panjang, yang terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang lebih tinggi,” kata penulis studi Lu Qi, MD, PhD, FAHA, Direktur di Tulane University Obesity Research Center and the Tulane Personalized Health Institute seperti dikutip dari Health pada Minggu, 12 November 2023.

Berikut hubungan asupan natrium dengan perkembangan Diabetes tipe 2, serta cara sederhana untuk mengurangi asupan natrium.

Hubungan Antara Natrium dan Diabetes Tipe 2
Tim peneliti mengumpulkan data lebih dari 400.000 orang dewasa di UK Biobank --- sebuah kelompok jangka panjang yang terdiri dari orang-orang yang informasi kesehatannya telah digunakan dari tahun 2006 hingga saat ini.

Pada awal rentang waktu ini, peserta terpilih bebas dari Diabetes, penyakit ginjal kronis, kanker, dan penyakit kardiovaskular.

Penulis penelitian membagi peserta menjadi empat kelompok, yaitu:

- Mereka yang 'tidak pernah/jarang' menambahkan garam ke dalam makanan

- Kadang-kadang

- Biasanya, atau

- Selalu menambahkan garam ke dalam makanan.

Mereka kemudian melacak hasil kesehatan subjek selama rata-rata 11,9 tahun.

Dibandingkan dengan orang yang melaporkan tidak pernah atau jarang menambahkan garam ke dalam makanannya, risiko terkena Diabetes tipe 2 lebih besar masing-masing sebesar 13 persen, 20 persen, dan 39 persen pada orang yang menjawab kadang-kadang, biasanya, atau selalu menambahkan garam setiap kali makan.

Penelitian ini berfokus pada garam secara luas, tanpa menyelidiki jenis garam apa yang memberikan hasil tersebut. Entah garam laut atau bahkan garam himalaya.

Menurut ahli gizi yang berfokus pada penyakit Diabetes, Vandana Sheth RDN CDCES FAND, jenis garam mungkin tidak memberikan banyak perbedaan pada risiko Diabetes.

"Pertimbangan utamanya adalah kandungan natrium dalam garam, yang relatif konsisten pada semua jenis garam," kata Sheth yang juga dikenal sebagai penulis 'My Indian Table: Quick & Tasty Vegetarian Recipes' kepada Health.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa Shet tidak terlibat dalam penelitian ini. 

Dia menjelaskan bahwa asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan masalah kesehatan, dan hal ini dapat terjadi pada semua jenis garam yang mengandung banyak natrium.

Selain jumlah garam yang  ditambahkan ke dalam masakan, penting juga untuk mengetahui berapa banyak natrium yang konsumsi dari makanan olahan.

***

tags: #diabetes #garam

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI