Cegah Balap Liar, Dishub Kota Semarang Pasang Polisi Tidur di Jalan Jenderal Soedirman

Balap liar terjadi malam hari saat weekend yakni pergantian hari Jumat ke Sabtu dan Sabtu ke Minggu.

Senin, 27 November 2023 | 18:55 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang– Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Jawa Tengah memasang pita kejut atau polisi tidur di Jalan Jenderal Soedirman Semarang. Pemasangan dilakukan agar balap liar tak makin marak.

polisi tidur dipasang di dua arah, baik dari arah Bundaran Kalibanteng menuju Pasar Karangayu maupun sebaliknya. Di dua arah ini, masing-masing terpasang tiga titik polisi tidur.

BERITA TERKAIT:
Dishub Bakal Bangun Median Permanen di Depan SMPN 16 Semarang
Dishub Kota Semarang Rencanakan Kenaikan Biaya Operasional Kendaraan
Pemprov Jateng Siagakan 40 Posko Pemantauan untuk Jaga Kelancaran Masa Libur Nataru
Menolak Keras Rencana Penghapusan Transjakarta Koridor 1
Jelang Nataru, Dishub Jateng Siagakan Posko dan Ramp Check Armada Transportasi

Plt Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan mengatakan pemasangan pita kejut atau polisi tidur untuk membatasi kecepatan kendaraan. Kecepatan yang dimaksud yakni baik yang disengaja maupun tidak sengaja.

“Kalau kecepatan yang disengaja sudah pasti balap liar. Seperti yang lagi marak kan di traffic light, Ketika lampu sudah hijau, mereka langsung gas cepat-cepatan. Ini pita kejut sebagai peringatan kepada pengguna jalan agar waspada. Yang pita kejut di Kalibanteng salah satunya untuk mencegah maraknya balap liar,” kata Danang, saat dikonfirmasi KUASAKATACOM, pada Senin (27/11).

Dia menuturkan balap liar terjadi malam hari saat weekend yakni pergantian hari Jumat ke Sabtu dan Sabtu ke Minggu. “Yang dari arah Kalibanteng ke Traffic Light Pasar Karangayu ada tiga titik pita kejut. Arah sebaliknya, jumlahnya sama. Ini efektif untuk menekan balap liar. Jarak antar pita kejut antara 100 sampai 200 meter,” ucapnya.

Dia menuturkan, pemasangan pita kejut akan berlanjut ke titik-titik lain yang sering dijadikan arena balap liar. Sehingga, bisa mempersempit ruang gerak balap liar.

“Selain itu, kita imbangi dengan patroli gabungan dan pemantauan CCTV. Jadi bila ada kecelakaan atau kejadian yang merugikan pengguna jalan lain, akan lebih gampang terlacak dari CCTV,” tandas dia.

***