Satu Suporter PSIS Ditetapkan Jadi Tersangka Perusakan Bus PSS Sleman, Berikut Tampang dan Identitasnya

KUASAKATACOM, Semarang– Penanganan kasus perusakan bus suporter kesebelasan PSS Sleman terus bergulir. Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus ini. Satu tersangka tersebut yakni oknum supporter PSIS Semarang.

“Saat ini ada satu tersangka yaitu Adji Nurdiyanto (20) warga asal jalan Pandean Lamper, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Sejumlah tersangka lain masih dalam pengejaran,” kata Wakasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Aris Munandar, saat jumpa pers, pada Rabu (13/12).

BERITA TERKAIT:
Musim Laga 2025/2026 akan Jadi Pembuktian, PSIS Harus Berjaya Kembali
PSIS-TV Siapkan Dokumenter Kisah Para Suporter dan Para Legendaris Pesepakbola
Uji Coba Hadapi PSIM, PSIS Harus Mengakui Keunggulan Laskar Mataram 1-0
PSIS Rekrut Camilo Sanchez untuk Perkuat Lini Depan
PSIS Sewakan LED Board ke Persijap Jepara

Kompol Aris menjelaskan aksi Adji bersama sekitar 29 orang lainnya. Mereka menyerang lima bus PSS Sleman yang terparkir di jalan Sisingamangaraja depan Kanwil Kemenag Jateng pada Minggu (3/12) petang jelang berakhirnya laga antara PSIS dan PSS.

“Lima armada Bus mengalami kerusakan pada bagian kaca, body, dan spion yang diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 60.000.000,” bebernya.

Mereka menyerang dengan cara melemparkan batu dan benda tumpul lainnya ke arah bus. Setelah sekitar 10 menit berlangsung, para pelaku perusakkan bus tersebut meninggalkan lokasi. Aksi ini terekam kamera warga dan menjadi viral. Selain perusakan bus, ada pelaku juga merampas uang tunai dan handphone sopir bus.

Tersangka Adji mengaku dirinya dari supporter PSIS kelompok Semarang Fans. Keributan berawal dari menjelang berakhirnya laga. Saat tambahan waktu tanding dua menit, situasi telah memanas hingga berujung perusakan bus.

“Ada yang turun ke stadion dan bentrok, lalu berlanjut di luar stadion. Akhirnya mencar dan merusak bus PSS Sleman,” kata Adji.

Dia mengatakan aksi ini spontan tanpa alasan jelas. Dirinya mengakui sebelum nonton sepakbola sempat menenggak minuman keras (miras). Dia mengaku menyerang bus menggunakan bambu. 

“Sebelum sampai SPBU Akpol, di tepi jalan ada bambu saya ambil untuk nyerang. Sebelum nonton pasti minum miras,” tandas dia.