Bawaslu Jateng Bakal Dalami Video Viral Pj Gubernur Jateng Temui Prabowo

KUASAKATACOM, Semarang- Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah (Bawaslu Jateng) bakal mendalami viral video Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana bertemu Capres Prabowo Subianto, di Semarang belum lama ini. Hal itu disampaikan Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jateng Achmad Husain, Jumat (22/12).

"Bawaslu Provinsi Jateng akan melakukan penelusuran bersama dengan Bawaslu Kota Semarang," ujar Achmad Husain.

BERITA TERKAIT:
Bawaslu Kota Semarang Datangi Pertemuan Paguyuban Kepala Desa se-Jateng, Kegiatan Langsung Bubar
Bawaslu Purbalingga Adakan Rakor Pengawasan Tahapan Kampanye
Gelar Apel Siaga, Bawaslu Magelang Siap Awasi Pilkada 2024
Jelang Pilkada, Polres Wonosobo Gelar Patroli Skala Besar
Bawaslu Kota Semarang Petakan Isu Krusial Tindak Pidana Pemilihan

Husain menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan apakah ada pelanggaran dalam peristiwa itu. Sebab, masih ada beberapa proses yang harus dilakukan. "Adanya pelanggaran atau tidak bisa diketahui setelah dilakukan berbagai proses dalam penanganan kasus tersebut," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, ramai di media sosial unggahan foto Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyambut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim kampanye Prabowo-Gibran di Kota Semarang.

Salah satu akun yang menggugah foto tersebut yakni akun X @Opposite6888. Dalam foto itu terlihat Nana mengenakan kacamata hitam sedang berdiri. Prabowo yang mengenakan topi memunggungi kamera.

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana telah buka suara soal viral dirinya bersama tim kampanye nasional (TKN) Prabowo Gibran menyambut kedatangan Capres nomor urut dua Prabowo Gibran di Kota Semarang. Nana mengakui saat itu dirinya bertemu prabowo pada 9 Desember 2023 di Lanumad A Yani Semarang. Saat itu dirinya berkapasitas hanya menjemput Prabowo yang tiba di Semarang dalam rangka acara salah satu partai. 

"Kami memang menjemput Pak Prabowo. Kapasitas beliau adalah Menteri Pertahanan (Menhan)," kata Nana, di Simpang Lima Semarang, Jumat (22/12). 

Menurutnya penjemputan dan penyambutan adalah hal yang wajar. Kegiatan ini sebagai bentuk protokoler. 

"Ini juga kami lakukan kepada menteri dan kepala lembaga,  presiden dan wakil presiden. Ini Protokoler dan kami sambut dengan baik," ujarnya. 

Dia menegaskan dirinya hanya sebatas menjemput, tidak mengikuti kegiatan lanjutan. Sebab, sebagai kepala daerah, dirinya harus netral di pemilu 2024.