Kekerasan di Klaten dan Boyolali, TPN Ganjar-Mahfud Laporkan Satu Relawan Meninggal Dunia dan 4 Luka Berat
Todung meminta semua kontestan di Pilpres 2024 dapat menghormati hukum dan aturan yang berlaku.
Sabtu, 30 Desember 2023 | 23:58 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, Jakarta- Satu orang relawan Ganjar-Mahfud meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan yang mereka dapatkan. Hal itu disampaikan Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md, Todung Mulya Lubis, di Djakarta Teater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Tindak kekerasan itu, sambung Todung terjadi di Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah. "Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali, ini laporan dan tindak kekerasan yang sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," ucap Todung, seperti dikutip dari Antara. Sabtu (30/12).
BERITA TERKAIT:
Pascaledakan Gudmurah di Bogor, Panglima TNI akan Evaluasi SOP Penyimpanan Amunisi
Ketum Barikade 98 Minta Panglima TNI Tindak Pelaku Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Kekerasan di Klaten dan Boyolali, TPN Ganjar-Mahfud Laporkan Satu Relawan Meninggal Dunia dan 4 Luka Berat
Jokowi Lantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI
Kapolri dan Panglima TNI Resmikan Monumen Jenderal Hoegeng di Pekalongan
Satu orang meninggal dunia, ujar Todung berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit. "Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas oleh oknum pasangan calon yang lain," ucapnya.
Sedangkan di Boyolali, empat korban mengalami luka-luka karena dianiaya oleh oknum TNI, di pos TNI setempat.
Oleh itu, Todung mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan tegas. "Kalau itu benar kami ingin minta ke Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," jelasnya.
Hal itu, menurut Todung tidak dapat dibenarkan, sebab rakyat ingin pemilu berjalan damai, tertib, dan sesuai aturan. "Itu tidak bisa kita terima dan kita akan memproses ini secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Brutalitas ini membahayakan, kekerasan ini membahayakan pemilu kita karena ini menimbulkan iklim ketakutan dan kita tidak boleh membiarkan ini," ujarnya.
Todung meminta semua kontestan di Pilpres 2024 dapat menghormati hukum dan aturan yang berlaku. "Kami ingin minta investigasi kepada Kepolisian dan TNI, karena kami sangat prihatin dan sangat sedih dan tidak bisa membayangkan. Apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini terus berlanjut apalagi bereskalasi? Jadi ini tidak bisa dibiarkan," bebernya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto. Ia meminta agar aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu.
"Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih, dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," ucap Hasto di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Hasto juga menyampaikan rasa dukanya untuk keluarga korban. "Kami juga menyampaikan suatu rasa duka cita yang mendalam," katanya.
***tags: #panglima tni #hasto kristiyanto #ganjar-mahfud #tim pemenangan nasional #todung mulya lubis
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Peringati Hardiknas 2024, Sumarno: Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan
02 Mei 2024
Sebanyak Empat Pelaku Curanmor Diringkus Polisi, Lima Sepeda Motor Disita
02 Mei 2024
Bupati Sragen Pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
02 Mei 2024
Presiden Harap Semangat Memajukan Pendidikan Terus Berkobar
02 Mei 2024
Merapi Kembali Erupsi, Semburkan Lava Sebanyak 15 Kali Sejauh 1.800 Meter
02 Mei 2024
Perubahan Nomenklatur, Polsek Ungaran Berubah Jadi Polsek Ungaran Barat
02 Mei 2024
Polisi Usut Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi
02 Mei 2024