Warga Israel Desak Netanyahu Dijebloskan ke Penjara 

Netanyahu didesak untuk dipenjarakan karena tuduhan korupsi dan desakan membebaskan sandra. 

Minggu, 31 Desember 2023 | 23:19 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Tel Aviv - Warga Israel melakukan unjuk rasa di Habima Square Tel Aviv, Israel (30/12). Para pengunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dipenjara. 

Netanyahu didesak untuk dipenjarakan karena tuduhan korupsi dan desakan membebaskan sandra. 

BERITA TERKAIT:
Setelah Tewaskan 25.000 Orang, Israel Ajukan Gencatan Senjata Dua Bulan 
Warga Israel Desak Netanyahu Dijebloskan ke Penjara 
Seorang Warga Israel Minta Netanyahu Berhenti Serang Gaza
Benjamin Netanyahu Peringatkan Hamas untuk Menyerah: Jangan Mati Demi Sinwar!
Tanggapi Undangan Hamas untuk Kunjungi Gaza, Elon Musk: Tampaknya Agak Berbahaya

Sementara itu, anggota keluarga sandera termasuk di antara kerumunan yang berkumpul di luar The Museum of Modern Art, fokus menuntut Netanyahu membebaskan para sandera. Israel mengatakan bahwa 129 orang masih belum ditemukan setelah mereka disandera di Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober. 

Protes ini terjadi ketika Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan perang Israel di Gaza dan kabinet perang Israel mengatakan akan bertemu pada Minggu (31/2), untuk membahas kemungkinan dimulainya kembali perjanjian pertukaran tawanan dan sandera.

Sementara itu Netanyahu mengatakan zona perbatasan Gaza-Mesir harus berada di bawah kendali Israel. Dia juga memperkirakan perang di Gaza dan front regional lainnya akan berlangsung berbulan-bulan. 

Ketika Israel memasuki minggu ke-13 perangnya di Gaza pada Sabtu (30/12), Netanyahu mengadakan konferensi pers di mana ia memperbarui janjinya untuk melenyapkan Hamas dan memulangkan semua warga Israel yang ditawan di Gaza.

“Koridor Philadelphi atau lebih tepatnya, titik penghentian di selatan (Gaza) harus berada di tangan kita. Itu harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain apa pun tidak akan menjamin demiliterisasi yang kita inginkan,” katanya.

Israel mengatakan pihaknya bermaksud menghancurkan Hamas di Gaza dan mendemiliterisasi wilayah tersebut. Hal itu untuk mencegah terulangnya pembunuhan dan penculikan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.

“Perang sedang mencapai puncaknya. Kami berjuang di semua lini. Meraih kemenangan memang membutuhkan waktu. Seperti yang dikatakan oleh kepala staf (tentara Israel), perang akan berlanjut selama beberapa bulan lagi,” kata Netanyahu. 

Dia juga menambahkan ancaman langka untuk menyerang Iran secara langsung atas baku tembak yang terjadi hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon.

“Jika Hizbullah memperluas peperangan, mereka akan mengalami pukulan yang tidak pernah mereka bayangkan dan begitu pula Iran,” kata Netanyahu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Perang tersebut telah memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik regional di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok-kelompok lain yang bersekutu dengan Iran di Libanon, Suriah, Irak, dan Yaman. 

Pengeboman dan serangan darat Israel yang tiada henti di Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan sedikitnya 21.672 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak dan ribuan lainnya terkubur di bawah reruntuhan.


 

***

tags: #benjamin netanyahu #perdana menteri #israel #palestina

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI