90 Menit Hujan Deras, Perumahan Jatisari Semarang Dikepung Banjir

Banjir kali ini adalah yang pertama di tahun 2024

Sabtu, 06 Januari 2024 | 21:20 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Semarang - Banjir kembali menggenangi wilayah Perumahan Jatisari Asri BSB Mijen Kota Semarang, saat hujan mengguyur dengan intensitas cukup deras, Sabtu 6 Januari 2024. Padahal hujan sore hari ini baru mengguyur  sekitar 90 menit. 

Banjir kali ini adalah yang pertama di tahun 2024 dan yang kelima kalinya sejak proyek drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang selesai pada September 2023 lalu.

BERITA TERKAIT:
Walikota Semarang Agustina Komitmen Selesaikan Masalah Banjir dalam Lima Tahun
Besok, Gubernur Jateng Bakal Cek Banjir Grobogan
Empat Kali Diterjang Banjir, Pemprov Jateng Sigap Respon Banjir di Grobogan
Sungai Tuntang Jebol, Grobogan Kembali Dilanda Banjir
Beberapa Lokasi di Jakarta yang Terdampak Banjir Dipastikan Sudah Surut

Banjir kali ini juga termasuk cukup parah dibandingkan empat kajadian sebelumnya, terakhir terjadi pada 25 Desember 2023. 

Air menggenangi wilayah RW 6 dengan ketinggian sebatas paha hingga pinggang orang dewasa.

Dua saluran drainase tak mampu menahan debut air yang datang dengan cepat. Termasuk drainase milik DPU, digadang bisa mengatasi namun malah menjadi penampungan air.

Aktifitas warga RW 6 Jatisari otomatis terhenti, termasuk hajatan warga yang teganggu akibat kursi-kursi di tenda acara ikut hanyut terendam.

Warga juga berjaga-jaga untuk mengantisipasi air dan lumpur masuk ke rumah. Sebab sudah ada sebagian rumah warga yang sudah kemasukan air.

"Sudah antisipasi menutup saluran di hulu namun hanya mampu bertahan 30 menit saat hujan saja, selebihnya limpasan air kembali masuk," kata Supriyadi, Ketua RW 6 Jatisari Asri.

Limpahan air hujan yang turun sejak pukul 14.00 WIB ini akhirnya menggenangi sepanjang saluran drainase DPU dari Jalan Parkit hingga Jalan Gelatik. 

Sejak empat kejadian Banjir, Supriyadi sebenarnya sudah melaporkan kepada kelurahan dan kecamatan untuk ditindaklanjuti oleh DPU Kota Semarang.

Hasilnya pada Selasa 2 Januari 2024 diadakan pertemuan antara DPU Kota Semarang dengan pihak kelurahan dan Kecamatan Mijen serta pengembang BSB.

Hasil pantauan lapangan bersama DPU, penyebab air menggenang akibat adanya gulungan air yang tak bisa menembus masuk ke drainase baru.

Ditambah limpasan air dari luar komplek perumahan yang ikut dialirkan memanfaatkan dua saluran drainase perumahan. 

Padahal drainase itu didesain hanya untuk kebutuhan pengendalian air dari perumahan saja.

"Air seperti ditampung sehingga genangan air lama surut, menyebabkan di RT 4,5 dan 8 terjadi gulungan air, jadi air yang dari RT itu tak bisa menembus dari saluran baru karena debet besar sehingga air antri maka menyebabkan genangan," katanya.

DPU awalnya memutuskan untuk membuat sodetan antar saluran air gang perumahan menuju drainase baru. 

Tapi warga meminta ada pelebaran di saluran hilir, sebab menjadi pertemuan dua saluran yang menyempit (bottleneck) dan terjadi antrian air yang dibuang ke Kali Blorong.

Dari hasil rembugan akhirnya diputuskan melebarkan saluran dihilir dan dibuat semacam mini dam (bendungan) untuk penampungan air.

"Tapi hujan keburu turun lagi sebelum tindak lanjut keputusan itu. Kami warga minta DPU segera merealisasikannya sebelum musim penghujan turun," katanya.

Genangan air mulai berangsur surut saat hujan mulai reda sekitar pukul 16.00 WIB. Warga kembali membersihkan air dan lumpur yang masuk ke rumah.

Sebelumnya, kejadian limpasan dan genangan air pernah terjadi merendam kompleks RW 6 Jatisari Asri BSB Mijen pada November 2020 lalu.

Kejadian genangan lebih dari satu meter merendam puluhan mobil dan kendaraan bermotor roda dua. Serta air lumpur dan pasir masuk ke rumah-rumah warga.

Peristiwa tiga tahun lalu itu juga menyebabkan satu masjid terendam hingga menjebol tembok sebab tak kuat menampung air.

***

tags: #banjir #hujan deras #perumahan jatisari #semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI