Polda Jateng Terjunkan Personil ke Solo untuk Pemetaan Penjualan Daging Anjing

Bahkan, ia tak berani mengirim anjing untuk menyuplai pasar daging anjing di Solo Raya tanpa mengantongi surat izin jalan.

Jumat, 12 Januari 2024 | 11:23 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Polda Jateng menerjunkan sejumlah personil untuk memetakan penjualan daging di Kota Solo. Hal ini menindaklanjuti kasus pengiriman 226 ekor anjing yang berhasil digagalkan di Gerbang Tol Kalikangung Semarang belum lama ini. 

Ratusan ekot anjing tersebut dikirim dari Subang Jawa Barat menuju rumah jagal di Solo. 

BERITA TERKAIT:
Bentuk Pemuda Terdidik, Polda Jateng Gelar “Street Boxing Event”
Polda Jateng Tangkap 4 Pelaku Pencurian Spesialis Rokok di Toko Kelontong dan Minimarket
Berawal dari Lowongan Kerja, Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Demak
Polwan dari Magelang Kota dan Batang Raih Juara Lomba Public Speaking
Polda Jateng Lanjutkan Semangat Bhayangkara dengan Bakti Kesehatan dan Sosial untuk Masyarakat

“Iya, kasus ini jadi atensi kami. Spot penjual anjing di Solo nanti di lidik (penyelidikan) karena di sana banyak. Untuk penertiban, nanti nyusul, kami mapping dulu," ungkap KaPolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi.

Berdasarkan pengakuan tersangka kasus pelanggaran kesehatan penganiayaan hewan DH, ia mengaku tidak mengetahui jika bisnis jual beli anjing hidup merupakan tindakan kriminal. 

Bahkan, ia tak berani mengirim anjing untuk menyuplai pasar daging anjing di Solo Raya tanpa mengantongi surat izin jalan. Oleh karena itu, ia selalu mengurus dokumen surat jalan dengan dalih supaya resmi. 

"Kami belum tahu itu ada larangan, makanya kami cari dokumen resmi," katanya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).

Warga Ngembatpadas, Gemolong, Sragen ini, setidaknya harus menyediakan uang sebesar Rp 40 juta- Rp 75 juta untuk mampu membawa ratusan anjing ke Solo. 

Sebab, setiap ekor anjing dibeli seharga Rp 250 ribu dari sejumlah Kabupaten di Jawa Barat. 

"Nanti untung paling bersihnya Rp 25 ribu perekor. Nah, tinggal kalikan 300-400 ekor saja. Itu untung sebulan," paparnya. 

Motif Donal menekuni bisnis ini selama dasawarsa tentu secara ekonomi. Alasan lainnya, bidang tersebut saja yang bisa dia lakukan. Terlebih, pangsa pasar daging anjing di Solo Raya cukup menggiurkan. 

"Ya untuk kebutuhan makan anak istri. Mau kerja apa lagi bisanya gini," jelasnya. Ia pun enggan memberikan tanggapan terkait rantai bisnis jual beli anjing di Solo Raya.

Yang jelas, pihaknya hanya menyuplai 20 pelanggan yang akan menerima anjing tersebut di sebuah lapangan di Wonosari, Klaten. 

"Saya tidak tahu kalau supplier lainnya. Kami tak saling kenal," bebernya


 

***

tags: #polda jateng #daging #anjing

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI