Bambang Pacul Sebut Jateng adalah Kunci Kemenangan Ganjar-Mahfud

"Bila Ganjar-Mahfud ambruk (kalah) di Jawa Tengah, maka juga akan kalah di Indonesia (nasional)," tandas Bambang Pacul.

Senin, 15 Januari 2024 | 09:57 WIB - Politik
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Sragen - Ketua DPD PDIP Bambang Wuryanto menyebut bahwa Pipres 2024 akan lebih berat dibanding Pilpres 2019 lalu. Politisi yang juga akrab disapa Bambang Pacul itu menyebut Jawa Tengah sebagai medan pertempuran terberat. 

Ia yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP itu, menyebut Jateng adalah medan pertempuran terberat.

BERITA TERKAIT:
Ganjar-Mahfud Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ajak Bersatu Kembali untuk Bangsa
TPN Ganjar-Mahfud akan Ungkap Kecurangan Pemilu 2024
Hasto Ungkap Pilpres 2024 Diwarnai Kecurangan 
Hendi: Mau Satu atau Dua Putaran Kami Siap, yang Penting Mas Ganjar Menang
Lihat Besarnya Animo Masyarakat Ikuti Hajatan Rakyat di Semarang, Arsja Rasjad Yakin Ganjar-Mahfud Menang di Jateng

"Bila Ganjar-Mahfud ambruk (kalah) di Jawa Tengah, maka juga akan kalah di Indonesia (nasional)," tandas Bambang Pacul.

Ungkapan Bambang Pacul ini disampaikan saat melakukan konsolidadi dengan DPC PDIP Sragen, Minggu (14/1). 

Menurutnya laga Pilpres 2024 menjadi berat karena garis demarkasi yang tampak abu-abu, tidak terlihat jelas. 

"Hari ini kita gagu, banyak garis demarkasi pertempuran yang tidak terlalu jelas. Jadi garis demarkasi pertempuran harus diperjelas. Problem PDI Perjuangan saat ini susah membuat garis demarkasi siapa lawan siapa," katanya. 

Terkait pemenangan Ganjar-Mahfud di Sragen, adalah tugas berat untuk Untung Wibowo Sukowati (Ketua DPC), Kusdinar Untung Yuni Sukowati ( Bupati Sragen), Suparno (Sekretaris DPC), Sugiyamto (Bendahara DPC) dan semua pengurus, berat sekali.

"Ini emosional, situasinya berat. Sementara lawan mengkonsolidasi lebih kuat. Maka banteng-banteng perlu diingat kan lagi, perlu ditepuk (agar lebih bersemangat)," tegas politisi yang juga akrab dipanggil Komandan tersebut.

Terkait hasil lembaga survei yang dirilis, hal itu tidak menggambarkan kondisi di lapangan. Bahkan hasil survei yang muncul dinilai seperti Alat Peraga Kampanye (APK) bagi pasangan calon (Paslon) tertentu.

"Survei adalah alat peraga kampanye, dibuat untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Survei yang dirilis adalah APK bagi pihak lawan," tambahnya. 

Sementara Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukowati mengatakan dalam sebulan terakhir intensif melakukan upaya demi mewujudkan Jateng sebagai kandang kemenangan. 

Pihaknya juga membenarkan perihal hasil survei sudah dibaca oleh masyarakat. Menurutnya masyarakat sudah cerdas. Bahwa survey yang ada di masyarakat tidak riil di akar rumput.

***

tags: #ganjar-mahfud #bambang wuryanto #bambang pacul #jawa tengah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI