Ganjar Dicurhati Nelayan, Harga Ikan Anjlok karena Impor dari Tiongkok

Ganjar berdiskusi terkait banyak hal dengan nelayan.

Selasa, 16 Januari 2024 | 20:19 WIB - Politik
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Pekalongan – Calon presiden 2024 nomor urut 03, Ganjar Pranowo terkejut mendengar laporan para nelayan di Pekalongan. Ganjar tak menyangka, Indonesia sebagai salah satu negara dengan luas laut terbesar di dunia masih mengimpor ikan dari negara lain.

Informasi tersebut diketahui Ganjar ketika bertemu dengan ribuan nelayan di Pantai Wonokerto Pekalongan, Selasa (16/1/2024). Dalam diskusi itu, seorang nelayan bernama Kastolani mengungkapkan bahwa harga ikan turun karena adanya impor ikan.

BERITA TERKAIT:
Prabowo Wacana Tambah Menteri Jadi 40 Jabatan, Ganjar Ingatkan Politik Akomodasi  
Ganjar Pranowo Deklarasi sebagai Oposisi Pemerintah: Saya Tak akan Gabung tapi Tetap Menghormati 
Ganjar Tak Diundang di Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini 
Ganjar Temui Megawati Pasca Putusan MK, Bahas Apa?
Ganjar Tegaskan akan Ikuti Putusan MK

"Harga ikan sekarang turun Pak. Itu karena adanya impor ikan dari Tiongkok. Tolong Pak, impor ikan dihentikan," ucap Kastolani. 

Kastolani mengatakan, murahnya harga ikan akibat impor membuat para nelayan terus merugi. Ongkos melaut yang tinggi, namun harga ikan murah menyebabkan nelayan tak mampu memenuhi kebutuhan.

"Tolong Pak. Impor dihentikan karena ikan kita melimpah," ucapnya.

Ganjar mengaku terkejut dengan informasi itu. Dengan luas wilayah laut Indonesia dan potensi ikan di dalamnya, ternyata Indonesia masih mengimpor ikan.

"Masa sih impor? kita kan lautnya luas, ikan kita juga banyak lho," ucapnya.

Ganjar bahkan mengaku sempat berkeliling ke sejumlah negara dan melihat ikan Indonesia dikonsumsi masyarakat di sana.

"Saya pernah ke Fujian dan mereka ambil ikan dari Indonesia. Makanya saya heran kalau ada impor. Maka saya akan cek dulu terkait hal itu. Kalau benar, ini sangat menyedihkan," tegasnya.

Dalam acara itu, Ganjar juga berdiskusi banyak hal dengan nelayan. Kepada Ganjar, para nelayan mengeluhkan terkait BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. 

Ada juga petani tambak yang berharap mendapatakan bantuan alat produksi pakan ikan agar nelayan tak kesulitan membeli pakan yang mahal.

"Soal BBM betul, maka kami menilai pentingnya ada SPDN (Solar Packed Dealer nelayan). Dan sekali lagi data penerima subsidi harus benar. Maka ini harus disalurkan secara tertutup, agar bantuan tepat sasaran," ucapnya.

***

tags: #ganjar pranowo #nelayan #diskusi #pekalongan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI