Setelah Tewaskan 25.000 Orang, Israel Ajukan Gencatan Senjata Dua Bulan 

Dalam pengajuan gencatan senjata ini, Israel meminta syarat yang mencakup pembebasan semua sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Selasa, 23 Januari 2024 | 11:41 WIB - Internasional
Penulis: - . Editor: Hani

KUASAKATACOM, Gaza - Israel mengajukan gencatan senjata pada Hamas selama dua bulan. Proposal gencatan dilakukan oleh mediator Amerika, Qatar, dan Mesir. Dikutip dari The Times Of Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tampak mengucapkan bahwa mereka sudah mengirimkan proposal lewat mediator, yakni Amerika, Qatar dan Mesir saat pertemuan dengan keluarga para sandera, pada Senin (22/01/2024).

“Ada proposal saya, yang juga saya loloskan di kabinet perang. Kami sampaikan dan sekarang... Saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut di sini, tapi usulan kami adalah sesuatu yang telah kami sampaikan kepada mediator.” ucap Netanyahu.

BERITA TERKAIT:
Sejumlah Pihak Dikabarkan Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Hari Ini
1,1 Juta Warga Palestina Hadapi Kerawanan Pangan Ekstrem
Israel Kembali Lakukan Serangan Udara, Puluhan Warga Palestina Tewas
Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Paus Fransiskus: Tolong, Cukup!
Setelah Tewaskan 25.000 Orang, Israel Ajukan Gencatan Senjata Dua Bulan 

Dalam pengajuan gencatan senjata ini, Israel meminta syarat yang mencakup pembebasan semua sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Meski pengajuan tersebut tidak mencakup kesepakatan untuk mengakhiri konflik, ini adalah periode gencatan senjata terpanjang yang ditawarkan Israel kepada Hamas sejak awal perang.

Hal ini, didasari atas desakan warga dan para keluarga para sandera, yang saat ini lebih dari 130 orang masih ditahan Hamas

Menurut isi dalam proposal, kesepakatan akan mencakup pembebasan seluruh sandera yang masih hidup dan pengembalian jenazah sandera yang tewas.

Tahap pertama adalah pembebasan perempuan, laki-laki berusia di atas 60 tahun dan sandera yang berada dalam kondisi medis kritis.

Fase selanjutnya mencakup pembebasan tentara perempuan, laki-laki di bawah usia 60 tahun yang bukan tentara, tentara laki-laki Israel, dan jenazah sandera.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa Presiden Biden mendukung penghentian pertempuran yang akan memungkinkan pembebasan sandera dan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sementara itu berdasarkan data Kementrian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah melebihi 25.000 jiwa. Korban paling banyak adalah para perempuan dan anak-anak.
 

*Ditulis wartawan magang Ika Melinda Ningtyas

***

tags: #gencatan senjata #israel #hamas #benjamin netanyahu

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI