
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng SS MM tengah memberikan cinderamata kepada peserta usai acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Warlok, Semarang, Selasa (23/1)
Agustina Minta Kaum Muda Jadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai Ukuran Nilai dan Etika
Yang utama, pondasi kebangsaan kita harus terus menjadi pegangan agar sekeras apapun kontestasi saat ini, persatuan dan kerukunan bangs ini selalu terjaga
Kamis, 25 Januari 2024 | 08:00 WIB - Politik
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, SEMARANG – Pelanggaran-pelanggaran etika dan adu narasi yang dipertontonkan di depan publik belakangan ini rupanya mengusik kaum muda. Tidak sedikit kalangan muda yang terpapar kebimbangan etika karena melihat semua silang-sengkarut pendapat dan narasi demikian bebas dilontarkan ke masyarakat dan ditelan publik.
“Terus terang, kami semakin bingung dengan keadaan saat ini. Setiap tokoh yang seharusnya memberikan anutan atau pandangan pencerahan kepada generasi muda, justru sibuk dengan pamer arogansi sebagai pemegang kebenaran. Semua pendapat dan pernyataan dianggap benar. Semua sikap dan tindakan dianggap tidak ada yang salah. Terus, kami harus ikut yang mana,” tanya Ardian, seorang peserta dalam ajang sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Kafe Warga Lokal, Banyumanik, Semarang, Selasa (23/1).
BERITA TERKAIT:
Agustina: Tokoh Masyarakat Berperan Penting dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Agustina Minta Kaum Muda Jadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai Ukuran Nilai dan Etika
Agustina Wilujeng Pahamkan Gen Z Pentingnya Menjadi Penjernih Informasi di Tahun Politik
AWP Fun Run with Gen Z, Agustina Wilujeng Beri Ruang Generasi Muda Ekspresikan Diri
sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan malam itu menghadirkan narasumber Agustina Wilujeng Pramestuti, Anggota MPR dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Teguh Hadi Prayitno (Ketua IJTI Jateng), V Djoko Riyanto dan M Rukiyanto (legislatif DPRD Kota Semarang), dengan moderator Goenawan Permadi (jurnalis senior). Diikuti lebih dari 40 kalangan genzi dan milenial, dialog malam itu berlangsung gayeng dan penuh tawa, terutama saat membahas situasi terkini yang tengah menjadi pembicaraan di kalangan genzi.
Agustina menegaskan kepada kaum muda untuk tidak terjebak dengan situasi galau.
“Jangan galbut, alias galau buta, meminjam istilah anak muda saat ini. Kontestasi politik menjelang Pemilu 2024 memang memunculkan berbagai narasi yang dibangun oleh setiap kontestan. Kita harus menyaring dengan bijak. Yang utama, pondasi kebangsaan kita harus terus menjadi pegangan agar sekeras apapun kontestasi saat ini, persatuan dan kerukunan bangs ini selalu terjaga,” kata Agustina.
Memperjuangkan Kebenaran
Agustina yakin, sebagian besar kalangan muda mengerti dan memahami etika dasar serta keadaban publik yang diajarkan oleh orang tua dan lembaga pendidikan, juga nilai-nilai yang dicontohkan para pendiri bangsa.
“Peganglah itu. Nurani kita tidak akan bergeser sedikit pun oleh angin topan pertunjukan pelanggaran etika. Justru kita bisa menguji, mana yang benar-benar memperjuangkan kebenaran dan mana yang hanya mencari-cari pembenaran,” tegas dia.
Berbagai pelanggaran etika, lanjut Agustina, seolah-olah dibenarkan dengan argumen-argumen yang kelihatan logis padahal sesat secara logika. Padahal, nila-nilai etika dan akal sehat bersumber puka dari Empat Pilar Kebangsaan yang diwariskan para pendiri bangsa.
“Ketika kita bimbang, jangan ragu untuk menengok kembali empat pilar kebangsaan. Nilai-nilai kebenaran akan selalu memperkuat nilai kebangsaan. Jika tidak, maka tidak perlu bimbang untuk tidak mengikuti pembenaran-pembenaran yang sesat tersebut,” ujarnya.
Kehadiran media sosial dirasakan ikut mendorong siapapun yang berkecimpung dalam suatu kontestasi untuk menghadirkan konten yang sesuai dengan algoritma media sosial. Konsep fyp menjadi ukuran bagi sebuah konten. Padahal, nilai kebangsaan itulah yang seharusnya menjadi ukuran dan standar paling baku.
“Bersaing memenuhi standar algoritma digital tanpa sadar menyeret kita ke dalam perilaku yang bebas nilai. Inilah tantangan generasi muda saat ini agar tidak ikut terjebak dalam situasi tersebut. Pegangan kita tidak lain tidak bukan adalah nilai-nilai empat pilar kebangsaan,” papar Agustina.
Dia berpesan kepada generasi muda untuk terus membangun dialog dan komunikasi yang sehat. Sebab, lanjutnya, melalui dialog dan komunikasi sehat akan terjadi proses pencerahan diri bagi masing-masing insan muda. Politik, tegas Agustina, adalah memperjuangkan kebenaran, bukan mencari pembenaran.***
***tags: #awp fun run with gen z #agustina wilujeng #empat pilar kebangsaaan #sosialisasi #dpr ri
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kemenag Pastikan Pelaksanaan Ibadah Haji Lebih Tertib dan Akuntabel
17 Mei 2025

Warnai HUT Sragen, Pemkab Gelar Ziarah dan Napak Tilas Sejarah
17 Mei 2025

Dua Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Thailand Open 2025
17 Mei 2025

Nekat! Dua Bocil asal Salatiga Curi Cabai, Ngakunya karena Masalah Ekonomi
17 Mei 2025

Sebanyak 117 WNI Nekat Gunakan Visa Kerja untuk Berhaji, Ini Akibatnya!
17 Mei 2025

UPGRIS Terima Hibah BUku Karya Prof Rachmat Djoko Pradopo
17 Mei 2025

Sukseskan Layanan di Armuzna, PPIH Tempatkan Jemaah Haji Berbasis Syarikah
17 Mei 2025