Warga Jerman akan Bangun Bunker untuk Hadapi Ancam Perang Dunia ke-3

warga akan mendirikan tempat perlindungan mereka sendiri di tempat-tempat seperti ruang bawah tanah dan garasi

Minggu, 28 Januari 2024 | 23:28 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Berlin - Warga Jerman diperkirakan akan mengubah rumah mereka menjadi tempat perlindungan bom jika terjadi perang besar di Eropa, demikian dilaporkan oleh surat kabar Bild pada Sabtu (28/1/2024), yang mengutip rancangan dokumen dari Kementerian Pertahanan.

Menurut laporan tersebut, Kementerian Pertahanan Jerman berencana menyelesaikan 'Rencana Operasional' (OPLAN) yang diklasifikasikan pada bulan April.

BERITA TERKAIT:
Warga Jerman akan Bangun Bunker untuk Hadapi Ancam Perang Dunia ke-3
Lindungi Diri dari Kiamat, Bos Meta Mark Zuckerberg Bangun Bunker Bawah Tanah

Rancangan ini memvisualisasikan Jerman sebagai "negara transit" penting untuk pengiriman senjata dan peralatan, dibandingkan dengan negara dengan garis depan yang aktif.

Oleh karena itu, tentara akan ditugaskan untuk mengamankan jalan raya utama, stasiun kereta api, dan pelabuhan. Sementara itu, pemerintah akan bergantung pada warga sipil untuk turun tangan dan melaksanakan beberapa tugas yang biasanya diberikan kepada militer dan polisi, termasuk perlindungan pembangkit listrik.

Hanya terdapat 579 tempat perlindungan bom yang berfungsi di Jerman, sehingga sesuai dengan rencana tersebut, warga akan mendirikan tempat perlindungan mereka sendiri di tempat-tempat seperti ruang bawah tanah dan garasi.

Bild mengutip Ralph Tiesler, kepala Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana, yang menyatakan bahwa pembangunan tempat penampungan baru "tidak lagi memungkinkan" karena keterbatasan waktu.

Jerman telah mencari cara untuk meningkatkan jumlah tentaranya, mengingat ancaman dari konflik Rusia-Ukraina. Pemerintah menetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah tentara Bundeswehr dari 183.000 menjadi 203.000 pada tahun 2031.

Menteri Pertahanan Boris Pistorius, bulan ini, menyatakan bahwa Rusia dapat menyerang negara NATO "dalam waktu lima hingga delapan tahun."

Namun, dia kemudian menyesuaikan penilaiannya, mengatakan kepada Bild pada hari Jumat, "Saat ini, saya tidak melihat adanya bahaya serangan Rusia terhadap wilayah NATO atau negara mitra NATO mana pun." Rusia telah berulang kali menuduh NATO menimbulkan rasa takut dan memicu ketegangan di Eropa. Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin, baru-baru ini menolak klaim bahwa Moskow merencanakan serangan terhadap NATO dan menyebutnya sebagai "perang informasi."

***

tags: #bunker #jerman #bom

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI