Anak Muda Harus Terus Diberi Edukasi untuk Wujudkan Pemilu Berjalan Optimal
Saleh mengingatkan, jangan sampai masalah DPT menjadi senjata untuk menggugat usai pemilu dilaksanakan.
Senin, 29 Januari 2024 | 16:25 WIB - Politik
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang- Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah Mohammad Saleh berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa berjalan optimal dan rasional. Hal itu disampaikan Saleh dalam Diskusi Parlemen bertema "Pemilu Aman dan Damai" yang diadakan di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung DPRD Jateng, Semarang, Senin (29/1/2024).
Untuk itu, sambung Saleh masyarakat perlu terus diberi edukasi terkait Pemilu terkhusus untuk kalangan muda. "Saya sering ke dapil dan melihat kondisi di lapangan. Menurut saya masyarakat semakin perlu diberikan edukasi terkhusus untuk para anak muda. Dan memang pertanyaan-pertanyaan para anak muda ini, kadang di luar ekspektasi kami dan itu menjadi tantangan buat kami saat melakukan silaturahmi dengan mereka," kata Saleh.
BERITA TERKAIT:
Edy Supriyanta Pastikan Bantuan Operasional RT/RW Dianggarkan Sampai Desember
Lima Raperda Disahkan Pemprov dan DPRD Jateng
DPRD Jateng Pilih Tujuh Komisioner KPID Jateng, Berikut Nama Peraih Suara Terbanyak
Wakil Ketua DPRD Jateng Meninggal Diduga karena DBD, Jenazah akan Dimakamkan Hari Ini
Anak Muda Harus Terus Diberi Edukasi untuk Wujudkan Pemilu Berjalan Optimal
"Bila kami ketemu masyarakat di desa pertanyaanya biasanya sekitar perbaikan jalan ataupun irigasi, kalau anak muda ini pertanyaanya cenderung kritis. Seperti Bapak setuju ngga dengan partai politik, bagi politisi yang tidak siap dengar pertanyaan itu bisa takut dulu untuk menjawab," sambung bendahara DPD Partai Golkar Jateng tersebut.
Menurut Saleh, para anak muda ini suaranya sangat besar di Pemilu 2024, dan mereka butuh untuk diajak berbicara. "Kadang kebutuhan anak muda ini, berbeda dengan orang kebanyakan, meski begitu ini penting untuk mereka diajak berbicara," tukasnya.
DPRD Jateng, ujar Saleh akan terus mendorong optimalisasi pemilu agar tingkat partisipasi publik mengikuti pemilu tinggi. "Kami dari DPRD berharap masih ada waktu sampai 10 Februari, kita untuk mengoptimalkan sosialisasi supaya tingkat partisipasi publik kita dalam mengikuti Pemilu tinggi. Yang kedua kami juga sering ke daerah-daerah terkait dengan persiapan terutama untuk sarana dan prasarananya juga, selain itu terkait dengan pemilih atau DPT yang selalu kami ingatkan," ujar politisi Partai Golkar tersebut.
Dalam kesempatan itu, penyelenggara pemilu juga diingatkan Saleh agar terus memperhatikan daftar pemilih. Sebab menurutnya, hal itu selalu menjadi masalah yang timbul setiap lima tahun sekali. "Baik di Pilkada atau Pileg timbul masalah, sehingga kami harap daftar pemilih bisa diminimalisir masalahnya," sambungnya.
Saleh mengingatkan, jangan sampai masalah DPT menjadi senjata untuk menggugat usai pemilu dilaksanakan. "Sehingga Pemilu 2024 bisa optimal dan rasional, dimana tahapan-tahapan pemilu yang sudah dilakukan penyelenggara bisa lebih maksimal lagi dilakukan," harapnya.
Saleh berharap di Pemilu yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari mendatang, masyarakat bisa datang berduyun-duyun ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Kami berharap masyarakat bisa berduyun-duyun, datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya. Karena demokrasi itu tidak hanya bicara secara kuantitas namun juga bicara kualitas. Karena kalau yang hadir itu prosentasenya kecil, orang akan mempertanyakan legitimasi dari proses pemilu itu. Oleh karena itu, kami dari Komisi A selalu mendorong agar pemilu berjalan secara kualitas namun juga secara kuantitas banyak masyarakat yang menghadiri ke TPS" tandasnya.
Selain Saleh, turut hadir sebagai narasumber kegiatan tersebut Dekan Fisip Universitas Diponegoro Dr Drs Teguh Yuwono, MPolAdmin dan Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jateng Wahyudi Sutrisno.
Teguh Yuwono dalam pandangannya mengungkapkan para anak muda merupakan critical voter atau pemilih yang kritis dan melihat sesuatu lebih mendalam. "Apa yang dilakukan oleh Mas Saleh tadi memang variasi ya ada pemuda yang berada dilingkup kampus dan ada yang di masyarakat biasa, sehingga trendnya berbeda, Tetapi kalau ditanya anak muda ini cukup komitmen. Saya lihat mereka terus berkembang, hari ini mereka sudah bicara kualitas demokrasi dan mengangkat ini dalam skala yang lebih luas," ujarnya.
Menurut para anak muda itu, kata Teguh, pemilu tidak boleh diselenggarakan secara serampangan atau berperilaku secara tidak profesional. "Mereka sudah tahu bagaimana proses-prosesnya, bahkan sekarang banyak permintaan mahasiswa yang ingin melakukan pemilihan di wilayah Semarang karena banyak dari mereka yang berasal dari luar pulau," ucap Teguh Yuwono.
Hal itu, ujar Teguh menunjukkan para anak muda ini memiliki confidence dan niat yang luar biasa untuk mengikuti pemilu kali ini. "Saya melihat saat ini kecendrungan golput-nya akan turun, terutama dalam Pilpres. Ini perkembangan yang menarik dan positif," sambungnya.
Melihat hal itu, Teguh meminta semua pihak untuk taat aturan dan regulasi dalam Pemilu 2024. "Saya berharap semuanya taat aturan dan regulasi, serta netralitas para pihak juga ditegakkan baik itu ASN, TNI, Polri, dan penyelenhggara negara. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ini sama-sama mengamankan hasilnya sehingga nanti kalau Pemilu ini sudah selesai, kita tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia dalam konteks mengadil makmurkan sebagaimana dalam cita-cita UUD 1945," harap Teguh.
Sedangkan menurut Wahyudi Sutrisno, posisi anak muda dalam Pemilu 2024 sangat strategis. Mereka akan menjadi penentu hasil pemilu kali ini berintegritas atau tidak. "Dari data DPT KPU RI itu ada 204 juta DPT, dimana 113 jutanya adalah milenial dan gen z. anak muda hari ini bukan saja dia akan menentukan kepemimpinan mendatang, namun juga bagaimana sikap anak muda ikut terlibat dalam pemilu kali ini sangat menentukan. Apakah hasil Pemilu kali ini berintegritas atau tidak," bebernya.
Yudi mngungkapkan pelaksanaan pemilu tidak hanya semata-mata dibebakan pada penyelenggara pemilu saja namun juga melibatkan banyak pihak termasuk anak muda. "Maka kami ingin melibatkan semua orang untuk terlibat dalam pemilu ini, Bawaslu tidak hanay sekedar mengajak orang datang ke TPS tapi juga ingin semua pihak mengawasi proses tersebut sehingga di Bawaslu itu ada namanya program pengawasan partisipatif. Dan untuk anak muda kami punya program sekolah kader pengawas pemilu, itu anak-anak muda semua. Dan kemarin kita buat relawan patroli siber yang juga diisi anak muda. Kita harus mengakui peran media sosial itu sangat besar sekali, sehingga sangat penting bagi kita untuk melibatkan anak muda untuk mengawasi medsos," jelasnya. Adv Anf.
***tags: #dprd jateng #anak muda #bawaslu jateng #dpt #pemilu 2024
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Indosat-GoTo Luncurkan Program Sahabat-AI
15 November 2024
Usung Jateng Adventure, ASPPI Jateng Sukses Selenggarakan BWI ke-9
14 November 2024
Kemenkumham Jateng Lakukan Monev dan Verifikasi RKT UPT Eks Karesidenan Pekalongan
14 November 2024
Sukses Jalankan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Prajurit Diganjar Penghargaan
14 November 2024
PB IDI Kecam Pemukulan Dokter di Papua oleh Pejabat Setempat
14 November 2024
Kapolda Jateng Hadiri Peringatan HUT ke-79 Brimob di Mako Srondol
14 November 2024
Bus Trans Semarang Terbakar, BLU akan Jatuhkan Sanksi ke Operator
14 November 2024
Perjuangan dan Kasih Sayang di My Annoying Brother Versi Lokal
14 November 2024
KAI Hadirkan Promo Tiket Kereta dalam Rangka Pilkada, Cek Caranya!
14 November 2024
Antisipasi Bertambahnya Kuota Haji, DPR Dorong Realisasi Asrama Haji di Demak
14 November 2024