Banjir di Demak Meluas, 19 Desa Terdampak 

"Data ini dikumpulkan hingga Kamis (8/2) pukul 22.00 WIB," ungkap Plt Kepala BPBD Demak,

Jumat, 09 Februari 2024 | 13:26 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Demak - banjir besar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terus meluas, memaksa ribuan orang untuk mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat bahwa jumlah warga yang mengungsi akibat banjir telah mencapai 8.170 orang hingga saat ini.

"Data ini dikumpulkan hingga Kamis (8/2) pukul 22.00 WIB," ungkap Plt Kepala BPBD Demak, M. Agus Nugroho Luhur, seperti dilansir Antara.

BERITA TERKAIT:
Tiga Warga Meninggal Dunia saat Diterjang Banjir di Panjang
Sebanyak Lima Orang Tewas akibat Banjir di Sukabumi
Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Bandung
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor dan Banjir di Sukabumi
Layanan Asrama Haji Bekasi Terendam Banjir, Kemenag Lakukan Mitigasi

Warga yang terdampak banjir terpaksa mencari perlindungan di berbagai tempat, seperti balai, desa, tempat ibadah, dan bahkan sekolah.

Bupati Demak Eisti'anah, sebelumnya menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh kiriman air dari kawasan hulu. Dia menegaskan bahwa kondisi banjir di Kabupaten Demak sangat tergantung pada cuaca di wilayah tersebut.

Namun, meluasnya banjir juga disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun. Akibatnya, wilayah yang awalnya terdampak banjir mencakup 15 desa, kini meluas ke empat desa tambahan seperti Desa Karanganyar, Desa Undaan Lor, dan Desa Ngemplik Wetan.

Hingga saat ini, total wilayah yang tergenang banjir mencakup 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.

Selain itu, banjir ini juga menyebabkan putusnya akses Jalan Pantura Timur Demak-Kudus karena ketinggian air mencapai 140 sentimeter.

Dampak dari banjir ini menyebabkan tidak dapat dilaluinya jalan tersebut oleh kendaraan, baik dari arah Semarang maupun Kudus.

***

tags: #banjir #kabupaten demak #bupati demak #eisti’anah #bpbd

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI