Banjir Belum Juga Surut, Karanganyar Demak Diguyur Hujan 

KUASAKATACOM, Demak - banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Keadaan ini dipengaruhi oleh hujan deras yang terjadi pada Sabtu (9/2/2024), yang memperlambat proses surutnya banjir. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, menyatakan bahwa tim gabungan masih aktif dalam melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir.

BERITA TERKAIT:
Bupati Sukoharjo Tinjau Lokasi Banjir di Desa Pondok
Kemensos Kirim Bantuan Korban Longsor dan Banjir di Jayawijaya
Tiga Warga Meninggal Dunia saat Diterjang Banjir di Panjang
Sebanyak Lima Orang Tewas akibat Banjir di Sukabumi
Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Bandung

"Evakuasi masih terus dilakukan, namun kami mengalami kendala akibat hujan deras kemarin," ungkapnya dalam pernyataannya, Minggu (11/2/2024). 

Hingga Sabtu sore, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 256 warga ke lokasi yang lebih aman, sehingga total jumlah warga yang telah dievakuasi mencapai 1.542 jiwa.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan yang berpusat di jembatan Tanggulangin," tambahnya. Warga pengungsi, lanjut Budiono, ditempatkan di Terminal Jati Kudus, Balai Desa Jati Kudus, dan aula DPRD Kabupaten Kudus. "Tim di lapangan masih terus bergerak," kata Budiono. Dia menjelaskan bahwa pada Sabtu kemarin, hujan turun mulai pukul 07.00 WIB hingga jam 15.00 WIB, dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Meskipun hujan sempat mereda siang kemarin," jelasnya. Berdasarkan pemantauannya, debit Sungai Wulan yang menjadi penyebab banjir mulai menurun, sehingga ketinggian banjir ikut berkurang.

"Meskipun hujan sempat turun, Alhamdulillah banjir sudah mulai surut, mengalami penurunan ketinggian sekitar 120 cm," tambah Budiono.

Meskipun banjir mulai surut, akses jalan belum dapat dibuka karena masih belum dapat dilalui oleh kendaraan.

"Ketinggian air masih di atas mesin kendaraan, sehingga berpotensi menyebabkan mogok pada truk, bis, dan kendaraan lainnya," tambahnya.