Warga Demak Heboh Kaitkan Banjir dengan Selat Muria, akan Kembali Jadi Lautan
Aku pernah diceritain kalau dulu Demak adalah lautan. Dan kelak akan jadi lautan lagi
Senin, 12 Februari 2024 | 13:54 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Demak - banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Demak hingga hari keempat, Senin (12/2). Wilayah Kecamatan Karanganyar yang menjadi jalur Demak-Kudus masih tampak lumpuh.
Di media sosial, warga Demak ramai membahas fenomena banjir kali ini. Dalam postingan grup Facebook Warga Demak, banyak akun yang mengaitkan dengan sejarah dan asal usul wilayah Demak. Menurut mereka dahulu wilayah Demak merupakan lautan.
BERITA TERKAIT:
Atasi Rob Sayung, Pemprov Jateng Usulkan konsep Hybrid Sea Wall Guna Perpanjangan Tanggul Laut
Pemprov Terus Lakukan Upaya Atasi Rob Demak, Besok Wagub Jateng akan Ikut Istighosah di Depan Polytron
Pemprov Jateng Adakan Program Speling untuk Periksa Warga Terdampak Banjir Rob Demak
Wagub Jateng Tinjau Penanganan Banjir Rob Sayung Demak
Masuk Prioritas Pemerintah, Panjang Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpotensi Ditambah 10 KM
Sebuah akun memposting capture bertulis, "Aku pernah diceritani nek mbien Demak ki lautan. Lan Mbesok bakal dadi lautan meneh, (Aku pernah diceritain kalau dulu Demak adalah lautan. Dan kelak akan jadi lautan lagi)" tulis akun Naufa****.
Sebuah akun yaitu @Lowo**** juga menjelaskan hal ini. Menurutnya dalam postingan itu Kecamatan Karanganyar merupakan daerah terendabh di Kabupaten Demak.
"Kec. Karanganyar-Kec Gajah adalah daerah terendah di Kab. Demak. Daratannya di bawah permukaan sungai bolo. Percaya ga percaya dulunya adalah lautan yang dinamakan Selat Muria. Selebihnya bisa dipelajari tentang geografis alamnya wilayah tersebut...." Tulisnya.
Lantas seperti Selat Muria?
Selat Muria adalah wilayah laut yg pernah memisahkan antara daratan Jawa dgn Gunung Muria. Kota-kota pantura yg sekarang bernama Jepara, Kudus, dan Pati pernah terpisah di luar daratan Pulau Jawa.
Pada masa glasial, Gunung Muria beserta pegunungan kecil Patiayam dulunya bergabung dengan daratan utama Pulau Jawa.
Perluasan pembekuan es di kutub menyebabkan air laut surut hingga 120 meter dari kondisi permukaan saat itu.
Pada masa inter glasial, kejadiannya berbalik. Suhu bumi menghangat sehingga menyebabkan terjadinya pencairan es, volume air laut pun meningkat.
Gunung Muria terisolir dari dari Pulau Jawa dan terpisahkan oleh laut dangkal yang tak terlalu lebar.
Dahulu, pusat kerajaan Demak terletak di tepi pantai Selat Muria yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Muria.
Kapal dapat berlayar dengan baik saat melewati selat yang cukup lebar. Oleh karena itu, dalam sejarah, Kerajaan Demak juga disebut dengan kerajaan maritim.
Mengutip dari https://Kemendikbud.go.id, dulunya Selat Muria adalah jalur perdagangan dan transportasi yang ramai dilalui.
Selat itu menjadi jalan antara masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dengan mereka yang tinggal di pulau-pulau lainnya.
Karena adanya selat ini, masyarakat yang ingin bepergian antara Kudus dan Demak harus menggunakan kapal. Keberadaan selat ini pulalah yang dahulu membuat Kerajaan Demak menjadi jaya karena menguasai jalur maritim.
tags: #kabupaten demak #banjir #karanganyar #selat muria
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

USM Resmikan Taman Pancasila, Rektor: Kampus Pemersatu Bangsa
24 Juni 2025

Mahfud MD Sebut USM dalam Posisi Sangat Baik di Usia 38 Tahun
24 Juni 2025

Agustina Wali Kota Semarang Gelar Musrenbang Pemuda
23 Juni 2025

Libur Sekolah, KAI Daop 5 Purwokerto Hadirkan Wahana Mini Game untuk Anak
23 Juni 2025

Kemensos Asesmen Kebutuhan Korban Banjir di Ketapang
23 Juni 2025

Transparan dan Objektif, Lapas Brebes Gelar Sidang TPP Warga Binaan
23 Juni 2025

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan dan Mutilasi
23 Juni 2025