Banjir Mulai Surut, Dompet Dhuafa Fokus Gulirkan Bantuan Untuk Kelompok Rentan

Tim Dompet Dhuafa juga memberikan perhatian serius pada pertolongan pertama psikologis atau Psychological First Aid (PFA) pada anak melalui program Taman Ceria.  

Sabtu, 17 Februari 2024 | 20:43 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Demak- banjir yang melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sejak 8 Februari 2024 telah menyebabkan ribuan jiwa terdampak. Upaya Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan Disaster Management Center (DMC) untuk mengevakuasi dan menangani pengungsi terus dilakukan di beberapa titik lokasi bencana. Diantaranya, Ngemplik Wetan (Kabupaten Demak), Kedung Jati (Grobogan), Cilacap, dan Kabupaten Tegal.

Adapun yang tertarik untuk bergabung dalam aksi respons DMC Dompet Dhuafa, dapat mendatangi Pos Respons banjir Demak Dompet Dhuafa di SMPN 1 Gajah, Kelurahan Gajah, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.  Sekaligus menghubungi Ketua Pos Respons banjir Demak Dompet Dhuafa, 082111779294 atas nama Maizar ‘Ichan’ Helmi.

BERITA TERKAIT:
Dompet Dhuafa Jateng dan UPZ Bulog Kanwil Jateng Salurkan Parsel Ramadan untuk Lansia Dhuafa di Kaki Gunung Telomoyo
Dompet Dhuafa Jateng dan Paragon Corp Berbagi Kebahagiaan Bersama Porter KAI di Stasiun Tawang
DD Jateng Gelar Festival Ramadan, Hadirkan Kebahagiaan untuk 100 Anak Yatim
LKC Dompet Dhuafa Gelar Kegiatan Rekan RDK Sebar Manfaat di Wilayah Rentan Bencana
KAI Logistik dan Dompet Dhuafa Jawa Tengah Gelar Berbagi Parsel Ramadan dan Muliakan Yatim

Terkini, posko pengungsian tim Dompet Dhuafa yang terletak di SMPN 1 Gajah, Kelurahan Gajah, Kecamatan Gajah Kabupaten Demak menampung sekitar 354 jiwa. Dikatakan Maizar Helmi, selaku Penanggung Jawab kebencanaan DMC Dompet Dhuafa, meski banjir telah surut, warga tetap memilih bertahan di posko pengungsian.
 
“Mereka belum kembali kerumahnya, karena kondisi yang belum safety, lebih baik mengungsi ditempat aman, kita belum bisa memprediksi debit air atau banjir kembali” kata Maizar dalam keterangan Dompet Dhuafa, Sabtu (17/2/2024).  

Selain mendirikan posko hangat, tim Dompet Dhuafa bergerak merespon dan mengidentifikasi kebutuhan para pengungsi. Utamanya, papar Maizar, program pendampingan dan pemenuhan kebutuhan pokok untuk usia rentan, seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan lanjut usia. 

“Setelah evakuasi selesai, kami bekerjasama dengan desa mendirikan posko hangat, setelah itu kami lihat kebutuhan pokok para pengungsi, makanan MPASI juga termasuk kita pikirkan,” ucap Supervisor Layanan Sosial Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Wahyu Setiawan yang juga hadir dalam acara Talkshow.

Saat ini, bantuan yang fokus diberikan diantaranya adalah bantuan logistik berupa Pos Hangat, Dapur Umum dan Gizi Corner untuk bayi serta Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dengan memfasilitasi hadirnya bidan dan dokter. 

Wahyu menambahkan, tim Dompet Dhuafa juga memberikan perhatian serius pada pertolongan pertama psikologis atau Psychological First Aid (PFA) pada anak melalui program Taman Ceria.  

“Seringkali kita luput untuk memperhatian kebutuhan psikologis anak-anak, mereka tidak punya aktivitas, tidak sekolah, mereka juga butuh hiburan,” sambung Mizar. Dalam mempercepat penanganan bencana, tim Dompet Dhuafa juga melakukan koordinasi dengan BPBD, Gabungan Relawan PMI, dan pemerintah desa.

Lebih lanjut, kolaborasi kebaikan masih terus dibuka. Warga membutuhkan bantuan kita. Siapapun dapat bergabung untuk berbagi kebaikan.

Data terbaru yang kami terima terhitung ada 75.667 jiwa terdampak dan sebanyak 28.037 jiwa mengungsi.

Hingga kemarin (Selasa, 13/02) tim Dompet Dhuafa telah membantu Evakuasi (137 jiwa penerima manfaat/PM), Layanan Medis (74 PM), Dapur Umum (2.500 PM), Pos Hangat (1.150 PM), Distribusi Logistik Permakanan (1.200 jiwa PM), dan Layanan Psychological First Aid (70 PM). 

Terhitung ada 5.131 jiwa penerima manfaat yang telah menerima kebermanfaatan tim Dompet Dhuafa

“Tim respons mengevakuasi warga korban banjir di ketinggian air sekitar 150 sentimeter lebih. Selain itu ada sebagian titik di mana listrik dan PAM semua mati. Kemudian rata-rata temuan di lapangan penyintas mengidap penyakit ISPA, Dematitis, Scabies, Gastritits, dan Dispepsia,” lapor Maizar dari lokasi banjir.

***

tags: #dompet dhuafa #banjir #kabupaten demak #jawa tengah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI