Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Pelajar Alami Mual hingga Sesak Nafas

Polisi sudah meminta keterangan dari pedagang keliling yang menjual jajanan tersebut.

Selasa, 27 Februari 2024 | 12:37 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Sukabumi  - Puluhan pelajar di Sukabumi, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan dari jajanan berupa makanan ringan. Para korban merupakan pelajar dari dua sekolah yakni SDN Nangewer dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cisarua.

Puskesmas Sukabumi menyempaikan bahwa jumlah pelajar SDN Nangewer yang diduga keracunan sebanyak 25 orang, sementara pelajar MI Cisarua 10 orang.

BERITA TERKAIT:
Tragedi Kematian Bapak dan Anak di Blora Akibat Air Tercampur Racun Gulma
Ketua Komite SDK Andaluri Soroti Insiden Gangguan Kesehatan Siswa Akibat Program MBG
Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas di Mobil di Magelang, Istri Sedang Hamil 7 Bulan
Pemkab Kebumen Berikan Penjelasan soal Kasus Kematian Sapi di Desa Tambakrogaten
Usai Santap Nasi Lauk Ayam, 16 Anak Panti Asuhan di Purbalingga Alami Gejala Keracunan

Kapolsek Sukabumi AKP Ujang Taan mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan dari pedagang keliling yang menjual jajanan tersebut dan berkoordinasi dengan Puskesmas Sukabumi untuk mencari tahu penyebab keracunan massal ini.

Sementara itu, Kepalan SDN Nangewer, Apendi mengatakan, seluruh pelajar yang mengalami keracunan sudah mendapatkan pengobatan dari pihak puskesmas.

“Kejadian keracunan ini saat hendak upacara bendera," tuturnya dikutip, Selasa.

Menurut dia, dugaan keracunan ini berawal saat para pelajar hendak melaksanakan upacara, namun tiba-tiba beberapa di antara mereka mengeluh pusing, mual, sakit perut hingga sesak nafas.

Para guru yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan. Tidak berselang lama satu per satu pelajar juga mengalami gejala yang sama sehingga totalnya mencapai 25 pelajar.

Setelah ditelusuri ternyata sebelum mengikuti upacara mereka terlebih dahulu jajan makanan ringan yang dijual pedagang keliling yang mangkal di depan sekolah. makanan ringan itu harganya Rp2 ribu dan rasanya pedas.

Tidak ingin terjadi sesuatu pada puluhan peserta didiknya, pihak sekolah langsung melarikan mereka ke Puskesmas Sukabumi.

Ternyata tidak hanya dari SDN Nangewer yang pelajarnya mengalami keracunan, tetapi juga ada 10 pelajar MI Cisarua yang juga harus mendapatkan penanganan medis akibat mengalami keracunan setelah menyantap makanan ringan yang sama.

Atas kejadian ini, Apendi menegaskan pihaknya akan lebih memperketat pengawasan terhadap jajanan anak didiknya agar kejadian serupa tidak terulang.

Selain itu, untuk penanganan kasus dugaan keracunan massal, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.

***

tags: #keracunan #makanan #anak #sukabumi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI