Pria di Semarang Apes! Uang Rp 15 Juta untuk Nikah malah Raib Digondol Admin Ngaku Shopee

Pelaku pasang no di Google.

Jumat, 01 Maret 2024 | 11:35 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarangkejahatan Online berkedok akun belanja terus merajalela. Kali ini seorang pemuda berinisial A (26) warga asal Pedurungan, Kota Semarang menjadi korban penipuan. Alhasil, uang Rp 15 juta untuk modal nikah malah raib digondol oknum tak bertanggungjawab.

kejahatan ini terjadi pada Selasa (27/2) sekitar pukul 14.30. Saat itu saya membeli pakaian melalui Online, sekitar sepekan yang lalu. Lalu aku berkeinginan merubah alamat akun Shopee diganti ke alamat tujuan rumahku,” kata A, kepada KUASAKATA.COM, Jumat (1/3). 

BERITA TERKAIT:
Pasar Senggol Grand Candi Hotel Semarang Kembali Digelar, Temanya Anak Muda Menginspirasi 
Usai Peretasan Situs, Diskominfo Kota Semarang Perbaiki Sistem dengan Cara Reset
Grand Candi Hotel Semarang Hadirkan Musisi Internasionl di Teratai Lobby Jazz
Dafam Semarang Adakan Fun Run Paling Unik se Indoensia, Buruan Daftar!
Concern dengan Sesama Musisi, Blims Community Adakan Konser Amal

“Alamat semula di Lempongsari, terus saya mau pindah ke rumah di Plamongan (Pedurungan), supaya lebih mudah. Terus saya cari langkah-langkah caranya melalui  internet," sambungnya.

Niatan mencari cara tersebut dilakukan dengan membuka Google. Setelah itu, mengikuti petunjuk dari sebuah nomor kontak yang di dapat melalui internet. Ia menyebutkan, barang yang dipesan tersebut sudah sampai berada di ekspedisi di daerah Kota Semarang

"Kemudian saya Google (situs web) disitu ada nomor WhatsApp, saya chat centang satu (tidak aktif). Kemudian buka-buka lainnya, dapat kontak WA lagi, saya chat dibalas. Mikir saya ekspedisi, terus saya ceritakan keluhan saya, mengganti alamat," terang dia. 

Awalnya komunikasi hanya sekedar chat WA dengan admin ekspedisi. Kemudian, admin itu mengarahkan ke admin lainnya yang mengaku dari resmi dari Shopee. Begitu terhubung, admin Shopee memandu untuk membuka aplikasi fitur pinjaman Online Shopee bernama Shopee Pinjam. 

"Saya gak curiga, bilangnya admin alasan prosedur sistem. Kemudian diarahkan untuk meminjam Rp 4,5 juta. Ya saya ikuti. Setelah dicairkan ke rekening saya, kemudian disuruh mengirimkan ke fitur e commerce Shopee melalui virtual account beserta nomer yang pengakuannya milik Shopee Indonesia," ungkap dia. 

Admin yang dihubunginya ini diduga pelaku kejahatan dengan dalih membantu dengan modus dan mengatasnamakan Shopee. Bahkan, ia juga terus dipandu supaya pelaku ini mendapatkan hasil kejahatan lebih banyak. 

"Lalu saya diminta scan barcode di Shopee Paylater dengan dengan jumlah Rp 4,529,000. Kemudian mikir saya kok ribet. Sempat sudah mau aku akhiri. Bilangnya dia Nanti uangnya kembali semua, tenang saja," ujarnya. 

Tak berhenti disini. Admin dengan suara laki-laki ini terus memandu korban. Kali ini meminta untuk membayar listrik dan pulsa lewat Paylater hingga empat kali, dengan nomer berbeda-beda. Setiap pembayaran Rp 1 juta. 

"Pertama Rp 1 juta, sampai tiga kali. Terus sekali, yang terakhir Rp 500 ribu. Totalnya Rp 3,5 juta. Kemudian dia meminta mendownload aplikasi Kredivo dan meminta mencairkan dana sejumlah Rp 2,4 juta," imbuhnya. 

A mengaku, merasa curiga saat diminta untuk membayar listrik dan pulsa. Kemudian, memilih mengakhiri komunikasi tersebut. Ini karena sebelum percakapan berakhir A tidak sempat menanyakan nama admin tersebut. 

"Itu saya telponan sama yang ngaku admin sampa satu jam lebih. Setelah selesai saya chat, bilang anda penipu. Terus dibalas, dia membantah "Tidak mas, kalau saya penipu bisa dilaporkan ke pihak berwajib. Dia juga ngirim id card namanya Nabil Helmie," terang dia. 

Merasa masih penasaran, kemudian A menghubungi pihak Shopee, dan mendapatkan penjelasan bahwa yang dilakukan oleh admin yang mengaku sebagian admin tersebut telah ditelusuri. A menyebut, keterangan humas Shopee ini menyampaikan tidak ada nama orang tersebut yang bekerja di Shopee. 

Merasa tidak Terima, Andre melaporkan kejadian ini ke Cyber Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah, Rabu (28/2) kemarin. Uang Rp 15 juta yang dikuras oleh diduga pelaku kejahatan ini merupakan hasil keringat kerjanya selama bertahun-tahun. Bahkan, untuk biaya persiapan massa depan bersama pujaan hatinya.

"Ini saya juga harus menanggung biaya angsuran pinjol yang dilakukan diduga pelaku kejahatan," pungkasnya. 

Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio saat ditemui mengatakan masih akan mendalami kasus tersebut. Dia sendiri mengaku baru tahu ada modus seperti itu meskipun penipuan Online sudah marak terjadi.

"Saya baru tahu kasus modus ini. Dia bisa pasang nomor di Google juga berarti tidak lazim," jelasnya.

***

tags: #kota semarang #penipuan #shopee #kejahatan #online

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI