Perolehan Suara PSI Melonjak Padahal Surveinya Jeblok, Pengamat Curiga  

"Namun, pola loncatnya terasa tidak biasa karena data masuk ke dalam real count KPU sudah mencapai 65,80 persen," ujar Karyono.

Senin, 04 Maret 2024 | 11:19 WIB - Politik
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menunjukan perolehan suara yang melonjak secara signifikan di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. 

Berdasarkan data teranyar real count KPU per pukul 04.00 WIB, Senin (4/3), PSI merengkuh suara sebesar 3,13 persen atau 2.404.199 suara. perolehan suara itu didapat dari 65,84 persen patau 542.018 TPS dari 823.236 TPS.

BERITA TERKAIT:
Jika Sirekap Bermasalah Maka KPU harus Perbaiki, Bukan Hapus Grafik 
Perolehan Suara PSI Melonjak Padahal Surveinya Jeblok, Pengamat Curiga  
Nilai Pilpres Curang, Din Syamsuddin Dukung Hak Angket DPR dan Audit Sirekap
PDIP Tolak Hasil Sirekap, Ganjar: Ketidakberdayaan Sebuah Sistem  
Ribuan TPS Disebut Masih Alami Kesalahan Data pada Sirekap

Dua hari lalu, Jumat (1/3), saat suara yang tercatat Sirekap 65,34 persen, perolehan suara PSI masih di angka 2.291.882. Sejumlah pihak pun menganggap kenaikan suara PSI itu janggal.

Hasil quick count dari beberapa survei menunjukkan bahwa PSI kemungkinan besar tidak akan dapat melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen, dengan perolehan suara yang terhenti di bawah 3 persen. Contohnya, quick count Litbang Kompas dengan data masuk mencapai 99,35 persen menunjukkan bahwa PSI hanya memperoleh suara sekitar 2,81 persen.

Karyono Wibowo, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), menyatakan keraguan terhadap lonjakan suara PSI, meskipun peningkatannya belum mencapai 4 persen. 

"Namun, pola loncatnya terasa tidak biasa karena data masuk ke dalam real count KPU sudah mencapai 65,80 persen," ujar Karyono.

Ia mengingatkan bahwa selama ini hasil quick count selalu sangat presisi, dengan selisih yang tipis antara hasil penghitungan KPU dan quick count, berkisar 0,1 hingga 1 persen. 

Menurut Karyono, berdasarkan data quick count dari beberapa lembaga survei, PSI diperkirakan tidak akan melewati ambang batas parlemen, dengan perolehan suara berkisar antara 2,6 hingga 2,8 persen, sementara margin error hanya 1 persen dengan sampel 3.000 TPS.

"perolehan suara PSI versi quick count maksimal 2,8 persen. Katakanlah naik 1 persen, masih belum mencapai 3,8 persen, jadi tidak sampai 4 persen," tambahnya.

Karyono menyoroti bahwa ketika data sudah mencapai 65 persen ke atas, pola volatilitas suara PSI tidak sebesar yang diantisipasi. Oleh karena itu, menurutnya, adalah wajar jika banyak pihak mempertanyakan lonjakan suara PSI.

Ia berpendapat bahwa jika PSI ternyata melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen, hal tersebut dapat menimbulkan keraguan dan kekacauan, merugikan kredibilitas lembaga survei dan KPU. "Jika hal tersebut terjadi, rakyat bisa kehilangan kepercayaan terhadap lembaga survei dan KPU," ungkapnya.

***

tags: #sirekap #psi #perolehan suara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI