Mahasiswa Kepung DPRD Sukabumi, Tuntut Harga Beras Turun

Salah satu spanduk menampilkan tulisan, 'Harga Beras Melangit Rakyat Menjerit,' sebagai ungkapan tuntutan kepada pemerintah

Jumat, 08 Maret 2024 | 19:49 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Sukabumi - Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi demonstrasi, menyoroti kenaikan harga beras di Kota Sukabumi. Dalam long march yang dimulai dari Lapang Merdeka, melalui Balai Kota Sukabumi dan DPRD Kota Sukabumi, hingga berakhir di Tugu Adipura pada Kamis (7/3/2024), mereka membawa spanduk dan bendera organisasi mahasiswa.

Salah satu spanduk menampilkan tulisan, 'harga beras Melangit Rakyat Menjerit,' sebagai ungkapan tuntutan kepada pemerintah dan DPRD Kota Sukabumi untuk menyerap daya beli gabah dari petani. Koordinator Aksi, Anggi Fauzi, menyampaikan permintaan agar pemerintah daerah dan DPRD dapat kembali menstabilkan harga beras, khususnya di Kota Sukabumi, serta menyerap gabah kering yang direkomendasikan oleh DPRD.

BERITA TERKAIT:
Wilayah Cianjur dan Sukabumi Diguncang Gempa, Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Seorang Oknum Wartawan Diduga Terlibat Kasus Investasi Bodong, Kerugian Korban Mencapai Ratusan Juta Rupiah
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka, Tes Lari 7 Putaran 12 Menit 
Seorang Pelajar Meninggal saat Ikut Seleksi Paskibra di Sukabumi
Polisi Tangkap Satu Pelaku Penganiayaan Remaja hingga Luka Parah, Enam Lainnya Buron

"Kita meminta agar pemerintah daerah khususnya DPRD bisa kembali menstabilkan harga beras khususnya di Kota Sukabumi, dan juga kita meminta agar DPRD ini juga menyerap gabah kering khususnya rekomendasi dari DPRD untuk pemerintah kota agar menyerap gabah kering dari masyarakat," kata Anggi Fauzi.

Aksi tersebut sempat menghadapi ketegangan di depan gedung DPRD, termasuk insiden dorongan-dorongan dengan petugas keamanan saat mahasiswa mencoba memasuki gedung yang akhirnya berhasil dihalau oleh petugas kepolisian.

mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan, yaitu menyerukan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga beras, menolak impor beras, dan menentang wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Mereka meyakini bahwa langkah-langkah tersebut dapat merugikan kondisi ekonomi masyarakat.

"Kalau bicara impor beras kita menolak dengan keras hari ini karena April ini kita akan memasuki panen raya petani, petani banyak yang ngeluh disaat harga beras naik tapi harga gabah tidak signifikan naiknya tidak berbanding lurus dengan harga beras," jelas Anggi Fauzi.

Dia juga menekankan bahwa harga beras saat ini mencapai puncak tertinggi dalam tiga dekade terakhir. Terlebih menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi perhatian serius.

"Sehingga ini menjadi keresahan, terlebih kita kan masuk bulan Ramadan. Kami sangat mendesak pemda Kota Sukabumi minimal harus mampu stabilkan harga sembako dan beras ini," tutupnya.

***

tags: #sukabumi #mahasiswa #demo #harga beras

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI